Cintaku ami cantik
Entah untuk berapa lama aku pingsan, aku baru sadar kalo aku sudah berada di ruang rawat inap dengan posisi tidur. Setelah pulih lalu aku beranjak ke ruang dokter dan untungnya dokter langgananku itu masih ada di sana lalu aku menanyakan tentang jasad bu apong yang telah meninggal itu.Dokter itu menjawab bahwa jasad bu apong ada di kamar mayat menunggu instruksi dariku.
Lalu aku menanyakan kabar bayiku, dokter menjawab bayiku selamat dan sehat, sekarang ada di ruang perawatan bayi. Karena aku tidak mengetahui alamat pasti dari bu apong meskipun KTP bu apong ada di dokumenku, juga karena terlalu jauh maka jasad bu apong dikuburkan di kotaku saja. Singkat cerita, setelah prosesi penguburan jasad bu apong selesai, aku langsung konsultasi ke dokter anak untuk solusi bagaimana mengurus bayi yang baru lahir ini yang di tinggal oleh ibunya.
Dokter menyarankan untuk di rawat di RSIA ini aja supaya kesehatan nya terkontrol. Aku mengiyakan saja saran dari dokter itu karena jujur aku tidak tahu menahu tentang mengurus bayi. Aku pun pulang ke rumah sambil memikirkan nasib bayiku ini, apa yang harus aku lakukan, bingung aku dibuatnya. Apakah aku serahkan ke panti asuhan tp masa aku setega itu pada anakku sendiri. Saat itu jujur aku bingung sekali
Apakah harus aku rawat sendiri, nanti apa kata tetanggaku dan saudara2ku terutama sama orang tuaku, mereka pasti menanyakan asal usul bayi ini, apa yang harus aku jawab. Bingung sudah pikiranku.
Sampai akhirnya terbesit untuk merawat bayiku sendiri dengan bantuan seorang babysitter, kalo pun ada yang menanyakan tentang asal usul bayi itu, akan aku jawab dengan berbohong. Setelah memikirkan dengan matang2 akhirnya aku memutuskan untuk menjalankan ide tersebut. Segera aku bereskan rumahku untuk kedatangan bayiku ini, rencananya kamar untuk bayi, aku tempatkan di bekas kamarnya bu apong yang di lantai bawah supaya bila terjadi apa2 tidak ribet dengan menuruni tangga, lalu aku bereskan kamar bu apong, semua barang2 bekas bu apong aku pindahkan ke dalam dus besar, baik itu baju, celana, dokumen2 milik bu apong dan semua peralatannya aku pindah kan ke gudang yang berada di lantai atas. Setelah semua nya selesai baru aku mencari yayasan yang menyediakan jasa babysitter melalu internet.
Ada beberapa yayasan yang menyediakan jasa babysitter namun harga nya terlampau mahal. Sampai akhirnya aku temukan 1 yayasan yang menurutku cocok. Tidak menunggu lama, akupun segera pergi ke yayasan itu dan setelah sampai aku disambut dengan hangat oleh pemilik yayasan tsb. Aku mengutarakan keinginanku untuk menyewa jasa babysitter dengan berbagai syarat kepada pemilik yayasan tersebut karena aku tidak mau bayiku di rawat oleh babysitter yang asal2 an. Pemilik yayasan itu menyanggupi semua syaratku dan memperlihatkan beberapa profil babysitter yang berada di yayasan tsb.
Aku pun memilih2 dengan seksama tentang latarbelakang, keahlian, jenjang pendidikan terakhir, alamat asal, pengalaman serta wajahnya. Akhirnya aku terpaku pada 1 babysitter yang menurutku cocok untuk merawat bayiku.
"Maaf, bu, kalo teteh yang ini masih ada ?", tanyaku kepada pemilik yayasan itu
"ohh, iyaa pak, ada koq, kebetulan teteh ini baru kemarin melamar menjadi babysitter ke yayasan ini", jawab ibu pemilik yayasan
"Wahh, bapak ini, matanya cekatan sekali kalo melihat yang cantik", sambungnya
"Aahh, ibu bisa aja", jawabku
Calon babysitter yang aku pilih bernama Ami, asal cianjur, lulusan D3 Keperawatan, pengalamannya 2 tahun merawat bayi prematur, usia 27th, berwajah imut namun menggairahkan seperti Mikha Tambayong, berkulit putih dan masih single.
Lalu ibu pemilik yayasan itu pamit untuk memanggil Ami, tak berselang lama mereka berdua muncul di hadapanku, aku pun terkejut karena tampilan di foto itu seperti kamuflase, yang aku lihat di depanku sekarang bak bidadari. Putih bersih wajahnya, bodynya berisi, tinggi nya sekitar 160cm. Kebetulan Ami saat itu memakai kaos pendek dengan bercelana jeans agak ketat, secara umum tubuh Ami sungguh sangat proporsional antara tinggi dengan beratnya sehingga bongkahan pantat nya lumayan terbentuk sedangkan toketnya aku perkirakan berukuran 34 D karena agak membusung dadanya, aku pun menyukainya.
"Teh Ami, ini pak Heri, beliau meminta kamu untuk merawat bayinya", kata ibu pemilik yayasan itu
Aku pun menjulurkan tanganku untuk berkenalan dengan Ami
"Heri", kataku
"Ami", jawabnya
Setelah proses negosiasi selesai akhirnya aku menyetujui Ami untuk merawat bayiku. Lalu aku pamit pulang dan mengajak ami untuk mengambil bayiku di RSIA
"Kita langsung ke rumah, pa", katanya
"Ohh, enggak. kita ke rumah sakit dulu untuk menjemput bayi, sebeb bayinya masih di rumah sakit", jawabku
"oh, gitu, baik pa", balasnya
Setelah proses penjemputan bayi selesai maka kami langsung pulang ke rumah ku. Sesampainya di rumah, Ami yang sedari tadi menggendong bayiku menidurkannya di kasur yang sudah aku siapkan sebelumnya.
"Maaf, pak kalo baju sama peralatan bayinya di mana ?", tanyanya
"oh, iyaa, ini di dalam lemari ini", jawabku sambil membuka lemari pakaian
Lalu Ami mengecek semua perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh seorang bayi, Aku hanya memperhatikan saja.
"Gimana sudah lengkap semua ?", tanyaku
"mmmm, sepertinya sudah pak, tinggal diapers yang belum", balasnya
"oh gitu yaa, merk yang bagus apa ?", tanyaku
"Tergantung, bapak maunya yang mana", jawabnya sambil tersenyum
Lalu Ami menyebutkan berbagai macam merk diapers tapi dia merekomendasikan merk Pam***s aja. Aku pun menyetujuinya, lalu aku pergi berbelanja ke depan supermaket yang kebetulan ada di depan rumahku. Setelah sampai, aku sempat berbincang dengan ami
"Ami, anggap aja rumah sendiri yaa, jangan sungkan2, yaa", kataku
"Baik pa", jawabnya sambil tersenyum manis
"Oh iyaa, nanti kamu tidur di sini aja yaa, bareng bayi, kalo saya tidur di kamar atas", terangku
"Ami, kamu bisa masak ga ?", tanyaku
"Bisa tapi ga terlalu mahir", jawabnya singkat
"Kalo kamu ga keberatan dan enggak sibuk, bisa tolong masakin buat kita yaa", pintaku
"nanti saya lebihkan gaji kamu, gimana ?", tanyaku
"oh gitu yaa, boleh lah, nanti ami coba", balasnya
"Maaf pa, biasanya kalo siang hari selama tugas, ami selalu memakai baju seragam babysitter. kalo di sini gimana, pa ?", tanyanya
"Yaa, terserah ami aja, mau pakai silahkan, mau enggak juga saya ga jadi masalah", jawabku
"yang penting tolong jaga dan rawat bayiku dengan benar dan kalo bisa berikan kasih sayang padanya", sambungku
"Kasih sayang gimana pa, maksudnya", tanyanya
Aku terkejut dengan pertanyaannya dan entah kenapa pertanyaan itu spontan keluar dari mulutku.
"eehhh, maaff, enggak koq. Gini, sepertinya kamu dapet banget dech sama bayiku, maksudnya kalo kamu sepertinya cocok banget sebagai ibunya", kataku keceplosan
"maaf, paa, gimana tadi", tanyanya menyakinkanku
"Enggak, enggak apa2, lupain aja", kataku kikuk
Setelah percakapan itu, kami sibuk dengan tugas masing, saat itu Ami masih memakai pakaian bebas dengan memakai kaon dan celana jeansnya. Malam pun tiba, aku menghampiri Ami hendak menanyakan mau makan apa
"Ami, malam ini mau makan apa ?. nanti sama saya dibelikan", tanyaku
"Apa aja dech, pa. ami pasti suka", jawabnya
"Saya mau keluar dulu yaa trus kalo stok susu abis, kamu tinggal ambil di lemari belakang yaa", kataku
"Baik, pa", jawabnya
Setelah itu aku keluar membeli makan malam buat kami, aku putuskan untuk membeli nasi padang. Setelah sampai rumah, aku persilahkan Ami untuk makan malam bersama, untungnya bayiku saat itu sedang tidur. Kami pun makan malam bersama, di saat itu kami mengakrabkan diri satu sama lainnya.
"Mi, kamu tuh kan lulusan D3 Keperawatan, kenapa enggak ngelamar ke rumah sakit aja ?", tanyaku
"Sudah pa tapi mungkin belum jodohnya jadi belum keterima terus", jawabnya
"Nah, udah gitu Ami coba iseng2 untuk melamar menjadi babysitter dan untungnya keterima", sambungnya
"berapa tahun kamu jadi babysitter ?", tanyaku
"2 tahun, pa", jawabnya
"suka dengan pekerjaan ini ?", tanyaku
"awalnya sich enggak karena ribet harus ngurus bayi tp lama kelamaan, ami jadi suka"
"yaaa, itung2 buat pengalaman nanti kalo sudah jadi ibu", sambungnya
"Syukur lah kalo begitu, jadi aku percayakan bayiku kepadamu, yaa", kataku
"iyaa, pak, makasih udah percaya sama ami"
"Ami akan jaga kepercayaan bapak dengan sebaik2 nya", jawabnya
Lalu iseng aku bertanya
"Kamu sudah nikah, Mi ?"
"loh, koq bapa naya gitu. Kan bapak udah baca profil Ami, bapak ga percaya ?", tanyanya
"enggak koq, bapa percaya, bapa pengen meyakinkan aja, maaf yaa", jawabku
"iyaa, pak, ga apa2 koq, ami maafin", balasnya
"Terus, kamu udah punya pacar ?", tanyaku
"iicchh, bapak ini nanya nya yang aneh2", sergahnya
"enggak aneh,koq. bapak cuman nanya aja", balasku
"belum pa", jawabnya sambil tersipu malu
"Masa siich, orang secantik kamu, belum punya pacar", godaku
"aacchh, bapak ini ngegombal", katanya sambil tersenyum manis
"eeh, enggak gombal lagi. Kamu tuch pantesnya jadi bintang sinetron", godaku lagi
"aacchh, bapak bisa aja", katanya sambil tersenyum genit
"Gini, pak. Ami juga ke sini selain mencari pengalaman juga ami sedang mencari suadara ami", sambungnya
"Emang kamu ga mau yaa, kerja di kota ini ?", tanyaku
"Mau juga sich, tapi enakan di kampung halaman Ami, di sana Ami bisa tenang, enggak kaya di sini, berasa diburu2", jelasnya
"Dari tadi Ami terus yang di tanyain. boleh ga ami tanya ke bapak ?", tanyanya
"boleh2 aja", kataku
"maaf bangeet nich pak. Kalo boleh tau bapak sudah menikah ?", tanyanya
Tersentak aku akan pertanyaan Ami.
"Emang kenapa gitu, Mi ?", tanyaku balik
"Dari tadi Ami tidak melihat foto pernikahan bapak sama istri bapak"
"Kalo memang bapak sudah menikah, istri bapak sekarang dimana ?", tanyanya
Ini babysitter nannya nya kritis banget yaa, pikirku
"iyaa, saya sudah menikah, sekarang istri saya sedang ke luar negeri, ada tugas dari kantornya", kataku berbohong
Ami terlihat mengerenyitkan dahi nya seperti orang yang binggung dan tidak percaya.
"Sudah, Mi. Udah malam nich, kita tidur aza, istirahat yaa", kataku langsung menyudahi percakapan kami.
Aku takut kalo ami menanyakan lebih lanjut tentang kehidupanku.
"kita ???!! maksudnya ??", kata Ami sambil tersenyum
"berarti Ami sama bapak bobo nya barengan donx", katanya sambil menggoda aku
"yaaa, iyaa lahhh", kataku bercanda
"Iiicchh, itu mah maunya bapak yaaa", katanya
"Maksudnya saya bobo di kamar saya, ami bobo di sini tapi waktu bobonya berbarengan, gituuu", jawabku
"ooohh, gitu. di kirainn...", balasnya
"dikirain apa hayoo ???", kataku
"enggak, enggak apa2", jawabnya
Kami pun segera menuju ke kamar masing2. Malam itu aku masih memikirkan percakapan kami tadi. Apa bisa Ami di entot olehku, koq bercandanya menjurus2 ke arah sana namun pikiran itu aku singkirkan karena aku ingin Ami fokus merawat bayiku. Pagi pun tiba, kebetulan hari itu hari minggu, aku masih libur bekerja, jadi aku masih bisa mendekatkan diri kepada Ami. Aku akui melihat caranya merawat bayi, aku yakin sekali kalo ami memang profesional dalam bekerja.
Caranya memandikan bayi, memberi makan bayi, membuat susu untuk bayi, menggendong bayi sampai menenangkan bayi ketika bayiku menangis, Ami sangat lihai. Akupun semakin percaya kepadanya. Hari itu ami memakai baju seragam khas babysitter yaitu kemeja dan celana panjang dari bahan katun namun yang membuat aku terpana adalah dengan mengenakan seragam tersebut, lekuk tubuh Ami tercetak dengan jelas. Bagian dadanya yang membusung, terlihat dari kancing kemejanya yang seperti tertarik ke depan.
Ukuran Paha dan betisnya sangat proporsional sekali, tidak terlalu besar namun tidak kecil. Pantatnya menonjol sekali karena mungkin menurutku ukuran seragamnya agak kekecilan namun dengan terbungkusnya tubuh ami dengan seragam itu tidak membuat ami risih.
"Ami, sepertinya seragam kamu kekecilan dech", kataku
"masa sich, pa", jawabnya
"emang gimana gitu pa", pancingnya
"maaf nich, Mi. itu toket sama pantat kamu menonjol gitu", jawabku
"ohh, gituu. aacchh mata bapak nakal yaa. Liatin tubuh ami segitu detailnya", jawabnya dengan genit
"Maaf, looh Miii, kan itu mah keliatan, ga sengaja", kataku
"Sengaja juga ga apa2 koq", balasnya dengan cepat diikuti dengan kerlingan matanya
Aku dibuat bingung dengan tingkahnya, khayalanku tadi malam terbesit kembali tidak terasa kontolku mengeras, untuk tidak terlihat oleh ami. Lalu aku pamit ke Ami untuk ke kamarku di atas. Langsung aku ke kamar mandi atas untuk melakukan onani sambil membayangkan mengentot Ami, maklum sudah lama aku tidak ngentot sejak meninggalnya Bu Apong.
"Aaacchhh, oooohhh, aamiiii, uuuuuhhhh", erangku
"ooohh, amiiii, akuu penggen memek kamuuu, uuuhhh", erangku sambil mengocok2 kontolku
Croootttt Crrooooottt
Aku ejakulasi dan tubuhku terasa lemas sekali. Setelah itu aku lamgsung menuju ke kamarku untuk istirahat. Aku terbangun sore hari, lalu aku langsung turun ke bawah menengok bayiku. Terlihat Ami sedang menggendong bayiku sambil memberi susu formula kepada bayiku dengan menggunakan dot.
"Ami, gimana bayinya ?"tanyaku
"Alhamdulillah, sehat, pak, enggak rewel. biarpun nangis tapi nangis yang wajar saja", jawabnya
Tak berapa lama bayiku tertidur lalu ami menidurkannya di atas ranjang, aku terus memperhatikannya.
"maaf, paa. Bapak lihat anak bapak ato mau lihat Ami ?", katanya genit
"ooohh, iyaa, lihat bayi ku dong", jawabku dengan spontan
"oooh, kangen yaa sama dedek bayinya ?", tanya nya
Akupun hanya mengangguk
"atooo kangen juga sama Ami nya ?", goda Ami kepadaku
"kamu inii, Amii", jawabku sambil hendak merangkul pundak Ami
Melihat gelagatku, Ami langsung menghindar
"Eiittss, gaa kenaaa", selorohnya
"iiicchhh, bapak keganjennan, pengen yaaa peluk2 amiii", sambungnya
"yaaa kalo kamu bolehin, kenapa enggak", kataku menacing ami
"iicchh, maunya", jawabnya singkat
Begitulah sekarang kehidupanku lebih ceria dengan adanya seorang babysitter yang penuh dengan canda dan tawa. Keakraban ku dengan Ami semakin lengket tapi masih di batas kewajaran. Kami saling menceritakan kehidupan kami masing2 dan Ami sangat perhatian kepada bayiku, ini di tandai dengan mengingatkanku tentang adanya imunisasi pada bayi.
"Maaf, pak. Seharusnya di usia segini dedek bayi harus di imunisasi", katanya
"ohh, gitu yaa. Imunisasi apa aja, Ami ?", tanyaku
"Macem2 pak, tergantung usia dedek bayinya. Biasanya sampai usia 9 bulan dedek bayi harus di iminisasi BCG, DPT, Hepatitis, Polio, Campak", jelasnya
"wahh, kamu pandai sekali, Ami", kataku memujinya
"Saya jadi semakin suka dech sama kamu. Perhatian bangett", kataku keceplosan
"aacchhh, bappaak, koq gituu, kan masih ada ibu, masa sukanya sama saya siichh", sergahnya
"Yaa, udah besok kita ke RSIA yaa, buat imunisasi dedek bayi", ajakku
"Baik, pak", jawabnya
Keesokan harinya kami berangkat untuk mengimunisasi bayiku. Ami meminta izin untuk memakai pakaian bebas lalu aku mengijinkannya.
Aku terkesima setelah Ami ganti baju, saat itu ami memakai dress terusan warna putih di atas lutut, sehingga paha putih mulusnya telihat sedangkan dress itu atasnya sampai batas pundak sehingga leher mulusnya serta pundak putihnya terlihat.
Sungguh sangat anggun dan menggairahkan, apa yang menggairahkan, yang menggairahkan adalah terlihatnya tali bh melilit di atas pundak mulusnya sedangkan bagian belakang ato punggung atasnya terlihat rendaan tali bh bergambar kupu2. Toketnya membusung dengan sempurna, ingin rasanya meremas toket Ami, untuk aku masih berfikir jernih.
"Wooww, Amii, kamuuu sungguh seksi sekalii, Sangat Menggairahkan..", kataku spontan
"Acchhh, bapakk bisa aja", katanya
Singkat cerita setelah kami pulang dari rumah sakit, ami menidurkan bayiku lalu ami hendak ganti baju.
"Maaf, paakk, keluar duluu dong. Ami mau ganti baju nicch"
"masa sama bapak di liatiin, malu khan", katanya
"oohh, iyyaaa, eehhh, Mi, jangan dulu ganti yaaa", pintaku
"emang kenapa, pa ?", tanyanya
"sukaaa yaaa ??", katanya menjawab pertanyaan sendiri
"iyaa, Miii, sayaa suka banget kamu memakai pakaian ituu, seksi banget", kataku
"Jadi Pengeenn yaaa ?", godanya lagi
"pengen apaan, Miii", kataku memancing
"ituuu, yang biasa di lakukan oleh suami istri", jawabnya
"apaaan ????, ngentott", jawabku langsung to the point
"iiihhh, bapak bicaranya jorok, takuuttt", jawabnya dengan genit
"Kasiiiann, istinya jauh, jadi ga bisa ngentot yaaa", kata Ami vulgar
"Tuucchh kan kamu juga bicaranya porno", kataku
"Pak, gimana sich rasanya ngentot itu ?", tanyanya dengan mengerlingkan sebelah matanya
"Mulaaii niichh, mancing2", kataku
"iicchh, ga apa2. pengen tau aja", jawabnya
"Kalo mau tau rasanya, ga bisa di ceritain tapi harus mengalami sendiri", pancingku
"iicchh, maunya bapak aza niichh, kayaknya enaaakkk bangeett", pancingnya
Begitulah kehidupanku kini, mulai ceria kembali dengan kedatangan Ami yang dapat menghiburku di saat aku kesepian di tinggal mati oleh Bu Apong. Hari2 aku lalui dengan kecerian, banyak canda dan tawa yang di hadiirkan oleh sosok Ami. Entah kenapa kini perasaanku terhadap ami berubah, sedikit demi sedikit kini aku menyukai ami atau mungkin jatuh hati kepadanya. Bahkan ketika aku kerja, entah sengaja ato tidak ami mencium tanganku.
"Mii, saya pergi kerja dulu yaaa"
"tolong jaga bayi kita dengan baik yaa", kataku
"Baik, pa", jawabnya sambil mencium tanganku
"eehh, koq bapak menyebut "kita" sich. kan ini bayi nya ibu bukan bayi ami", sambungnya
"iicchh, ga apa apa lagi.kan sekarang yang merawat bayi itu kamu, bukan ibu", jawabku meyakinkannya
"Lagian kenapa kamu cium2 tangan saya ?", tanyaku
"ehh, maaf pak, spontan aja", jawabnya singkat
Waktu terus berlalu, hari demi hari, minggu demi minggu, ami merawat bayiku dengan penuh kasih sayang. Yang aku rasakan, ami merawat bayiku seperti dia adalah ibunya sendiri. Lama-lama kecurigaan ami mulai nampak sampai dia bertanya
"maaf, pak. ami mau tanya, boleh ?", katanya ketika kami sedang santai melihat tingkah laku bayiku
"iyaa, mau tanya apa ?", kataku balik tanya
"sebelumnya maaf nich, ami lihat koq ibu ga pernah telfon ato apa gitu ke bapak. yaa minimal nanyain kabar bayinya gitu ?", tanyanya
Degg, aku terkejut dengan pertanyaan ami
"ooohh, mungkin ibu sedang sibuk kali", kataku berkilah
"emang bapak ga kangen sama ibu ?", katanya lagi
"yaa kangen lah", jawabku singkat
"maaf, nich pak. bapak kan masih muda, dari ilmu yang saya dapat usia sebapak itu, lagi hot-hot nya berhubungan intim"
"trus,kalo bapak gimana ?. emang ga kepengen gitu bersetubuh ?", tanyanya menjurus2
"aacch, kamu ini nanya nya ada ada aja", kataku singkat
"jujur loh, pak. kadang2 ami juga kepikiran pengen gituan", sambungnya
Entah sengaja ato tidak, akupun tidak tahu maksud dari pernyataannya karena setelah tersadar, buru2 dia meralatnya
"eehhh, maaf pak, keceplosan", katanya
"emang kamu mau banget yaa, entotan", kataku menyerang
"iicch, bapak mulai lagi nichh, bicaranya jorok", jawabnya
"mau ato enggak, jawab dulu donx", tanyaku
"mau sich, tapi nanti", jawabnya
"sama saya ?", tanyaku langsung
"iiidiih, maunya", jawabnya
Kami pun tertawa kecil membahas hal itu, iseng, aku coba rangkul pundaknya, kebetulan saat itu kami sedang duduk di tempat tidur tapi reksi yang aku dapatkan bertolak belakang, ami menolak dengan halus.
"bapaakk, tangannya, ga boleh itu, kan masih ada ibu", katanya lembut
Waktu pun terus berlanjut, sampai pada suatu malam, entah kenapa aku ingin menengok bayi ku ada di lantai bawah, aku pun turun ke bawah.
Pada saat hendak menuruni tangga, lebih tepatnya pertengahan tangga, sayup-sayup aku mendengar suara desahan seorang wanita, penasaran aku diam sejenak sambil menajamkan pendengaranku dan benar sekali, kini suara desahan itu sedikit demi sedikit menjadi suara erangan.
Sambil berhati2, aku menuruni tangga dan melihat ke arah kamar ami dan ternyata diluar dugaanku, ami sedang menyusui bayiku sambil 1 tangannya mengelus2 memeknya. Kebetulan posisiku ada di bagian bawah tubuh ami yang sedang tidur, mulut bayiku ditempelkan di pentil toketnya, mungkin karena insting bayi, mulut bayiku ini menyedot2 pentil toketnya.
Pada saat itu ami hanya memakai daster terusan sebatas paha, kedua paha nya di kangkangkan sedangkan 1 tangannya mengelus2 bibir memeknya terkadang mengelus2 itilnya. Terlihat memeknya yang putih bersih tanpa jembut dan merah muda basah di bagian dalam memeknya ketika tangan ami mengobel2 memek nya. Tangan ami terus aktif mengelus itilnya bahkan terlihat jarinya dimasukan sedikit ke dalam memeknya.
"aaccchhh, oooohhhh"
"mmmsshhhh, uuuhhhhh", erangnya
Erangan2 demi erangan yang tertahan menyeruak di kamar itu, segera aku balik ke atas lagi hendak mengambil hpku untuk di dokumentasikan, siapa tahu bisa jadi senjata untukku mengentot memeknya. Dengan sangat hati2 sekali aku langkahkan kakiku menuju kamarku yang berada di atas, setelah berhasil, langsung aku mengabadikan momen tersebut dengan baik sampai tuntas. Sampai akhirnya ami mendapatkan orgasmenya dengan bermasturbasi dengan tangannya di memek gundulnya
"ooohhhhh, paaaakk, aaaaccchhhhhh", teriaknya
Pada saat itu segera aku tangkap basah ami
"Amiiiii, apa yang kamu lakukan, haahh"
"itu bayiku, kenapa kamu menyusuinya", kataku
Terlihat ami sangat terkejut sekali, dengan refleks bayiku di simpannya ke kasur dan tangan ami meraih dasternya untuk menutupi bagian memeknya yang terbuka.
"haahh, baaaapppaaakkk", katanya terkejut
Sempat aku lihat raut muka yang ketakutan
"maaff, paaakk, maaafff, maaffin amiii, paaa", kata ami
"kenapa kamu lakukan itu, amiii ?", tanyaku
"kamu menyusui anakku, hah, kenapa ?", sambungku
"kamu bukan ibunya, ngerti", tegasku
Ami tidak bisa menjawab, dia hanya menundukan kepalanya karena bersalah
"Saya laporkan ke polisi yaa karena ulah kamu itu", kataku menakut-nakuti
"Saya punya bukti videonya, amii. nich lihat", kataku
"Dengan video ini, saya bisa penjarakan kamu", sambungku
Jujur, aku hanya menakut nakutinya saja, entah, apakah ada pasal yang mengatur hal yang demikian, aku tidak tahu. Yang penting aku sekarang mempunyai senjata utama untuk ami. Lalu aku ingin merekam penyesalan ami maka kini hpku dalam posisi merekam. Aku ingin merekam semua percakapan kami sebagai senjata ke dua untuk ami. Sehingga aku bisa bebas berbuat semau aku terhadap ami.
"jangaan, paak, amii mohoon, jangan lapor ke polisi"
"amii takut di penjara", ibanya
"Terserah, bapak mau lakukan apa aja ke ami tapi ami mohon jangan laporin ami ke polisi", katanya dengan lirih
"Ok, karena kamu selama ini baik, saya maafkan kelakuanmu"
"Tapi ingat, jangan di ulangi lagi", tegasku
"Sekarang, kembali tidur", kataku menutup percakapan kami
Keesokan harinya rutinitas kami lalui sebagaimana biasa, namun kali ini ada yang beda, ami tidak seperti biasanya. Dia terlihat canggung ketika bertemu denganku mungkin karena dia bersalah. Dia pun tidak berani menatapku bahkan kalo menjawab seperlunya saja. Seminggu sudah kami lalui semenjak kejadian tersebut sampai pada hari sabtu yang memang waktu ku libur kerja, aku ke bawah untuk menengok bayiku, terlihat ami saat itu memakai seragam kerjanya yang semakin ketat sehingga toket dan pantat nya tercetak dengan jelas walaupun dia masih memakai bh dan celana dalam. Pada saat ami menggendong bayiku, aku menghampirinya dan menanyakan keadaan serta kondisi bayiku
"Mi, gimana bayiku, sehat ?", tanyaku
"iya, pak, alhamdulillah sehat dan semakin gendut aja", katanya
Setelah jawaban itu, iseng aku remas buah pantatnya karena aku ingin tahu bagaimana reaksinya
"aawww, paaak", teriaknya
"uuuhh, pantat mu, semok yaa, mii", balasku
Ami hanya diam saja sambil menunduk, tidak berani untuk mencegah ataupun memprotes atas kelakuan aku. Lalu aku berbalik ke belakang tubuh ami sehingga kini di depanku ada bongkahan pantat ami, aku mengulanginya lagi dengan merems2 buah pantatnya yang semok itu.
"mmmsshhh, amiii, oohhh, pantat muu, kenyaalll, oohh", desahku sambil membisikannya ke telinga ami
"aaamiiii, mmmmsssshh, uuuuuhhhh", desahku
"paaakkk, ooohhh, janggaaan, paaakkk, amiii takuutt", balasnya
"Amiii, akuuu sukaa pantatmuuu, ooohhh, seksii bangeettt", kataku sambil terus meremas2 pantat ami
"ooohhh, paaakkk, mmmsssshhh", desah ami
Terdengar deru nafasnya meninggi, mungkin dia mulai terangsang, segera aku sudahi aktifitasku ini. Aku sengaja ingin mempermainkan birahinya, sejauh mana dia bisa menahan birahinya. Aku ingin Ami lah yang meminta duluan untuk di entot memeknya. Aku pun kembali ke atas, siangnya ketika ami sedang memasak di dapur, kembali aku memeluknya dari belakang dan kini kontolku yang sudah ngaceng, aku tempelkan di belahan pantatnya dan menggesek2kannya sedangkan tanganku kini meremas2 toket ranumnya meskipun masih di luar seragam babysitternya.
"mmmsshh, amiii, toketmu besar, sayaaang"
"saya suka toket yang kayak gini, uuuhhh", desahku sambil meremas toket
Ami kaget namun sama seperti tadi pagi, membiarkan kalakuanku ini. Sekarang tanganku yang satu mulai turun ke bawah ke perutnya lalu sampailah ke memeknya dan langsung aku mengelus2 permukaan memek tembemnya dari luar celana.
"ooohhhhh, mmmsshhh, paaakkk, jangggannn", katanya sambil memegang tanganku di memeknya
"amii, ingat video itu dan sama janji kamu, kalo saya boleh melakukan apa aja kepadamu asal saya tidak melapor ke polisi", kataku sedikit mengancam.
Segera ami langsung melepaskan tanganku, kini tangan tanganku bebas dari genggamannya lalu kontolku aku gesek2 dan tekan2 ke arah pantatnya. Tanganku kini menelusup masuk ke dalam celananya dan langsung hinggap di permukaan memeknya yang bersih dan mulus itu.
"aaaccchhhhh, paaakkkk"
"aamiii, memek mu, lembuuttt, oohhh", kataku
"paaakkkk, uuuhhhh, mmmsshhh", desahnya
"ooohh, sayaaangku, amii, gaak, nyangka itil kamuuu besarrr, ooohhh, sayaa sukaa", desahku
"paaakkk, uuuhhh, ooohh, enaaakkk, mmmsshhh"
"mmmssshhh, uuuuuhhhh", desahnya
Aku terus mengelus2 itilnya sambil kini tanganku membuka 2 kancing baju dan menyingkapkan bh nya dan secepat kilat memilin pentilnya
"oooohhhhh, aaaaccchhhhh, oooohhhh"
"Susu kamuu kenyyaal, amiii, oooohhhh"
Terasa sekali memeknya sudah mulai basah, cairannya merembes keluar dari lubang memeknya. Aku kembali tersadar akan misiku, secepat kilat aku menghentikan semua aktifitasku danh berbisik ke telinganya
"kamuu menggairahkan amiii", bisikku
Aku kembali ke atas membiarkan ami yang sedang dilanda birahi namun belum mendapatkan puncaknya, entah apa yang dilakukannya.
Aku rasa hari itu, aku cukupkan sampai disitu. Keesokan harinya kembali aku melakukan pelecehan seksual terhadap ami, di pagi hari kembali aku memeluknya dari belakang namun kini tangan ami aku tuntun untuk memegang dan mengocok kontolku. Ami hanya bisa menurut akan kamauanku itu. Sedangkan aku sama seperti kemarin mengelus2 memek dan itilnya.
"aaacchhh, lembuutt sekali tangan muu, amiii, ooohh"
"terusss, amiii, kocok kontolku", pintaku
"aaacchhhh, paaakkk, geeliii, ooohhhhh", desahnya
"eenaaak ga, amiii ?",tanyaku memancing
"eenaaakk paaakk, uuuhh,", balasnya
"apanya yang enaak, sayaang ?", tanyaku
"mmmssshhh, uuuhhh, ittuuu, ooohh, memek amiii, enaaakkk", erangnya
Akhirnya aku berhasil memancing ami untuk berbicara jorok.
"amii, memek kamuu seksiii, toket kamuuu kenyaaall, oohh", kataku sambil memainkan ke 2 organ vital ami
"ooohhh,uuuhhhh, paaakk, aaaaccchh"
"memek amii, paakk, uuuhhhh"
Secara refleks tangan ami mengocok, mengelus dan membelai2 kontolku
"ooohh, amii, teruuss, sayaaa mauu muncraattt"
"kocokkk yang kenceeng, amiii", erangku
Ami menuruti kemauanku, tangannya lebih cepat mengocok2 kontol ku dan akhirnya
Crrrottt Crooottt Crrooot
Aku ejakulasi di pantatnya dan pejuhku mengalir ke bawah ke arah lubang pantat dan lubang memeknya. Waktu aku ejakulasi, aku hentikan semua aktifitas ku terhadap memek dan toketnya sehingga ami memohon untuk dituntaskan birahinya.
"paaakkk, jangaann berhenttiii, toloong, uuhhh", katanya
"paaakk, ammii, tanggungggg niicchh", katanya lagi
Aku tidak menghiraukannya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ami tidak berkata apa2 lagi dan langsung masuk ke kamar tempat bayiku berada. Siangnya kembali aku, mempermainkan tubuh ami, sekarang permainan aku tingkatkan, kini aku mulai berani mencium leher ami yang mulus dan putih, ami hanya bisa mendesah2.
Terkadang aku mulai mencium dan melumat2 bibir ranumnya, ami mulai berani membalasnya, kini ami yang memainkan peran dalam hal ber-french kiss. Bibirnya liar melumat bibirku, lidahnya di masukan kedalam rongga mulutku, meliuk2 dan membelit lidahku. Kini posisi kami berhadapan dan aku meloloskan celanaku sehingga kontolku bebas bergerak dan kini aku memberanikan diri untuk membuka seluruh pakaian ami, mulai dari baju dan bh nya sampai ke celana dan celana dalamnya.
Ami pasrah dan diam sediamnya, matanya tertutup, bibir bawahnya digigit kecil, badannya sedikit bergetar. Dan akhirnya ami sekarang telanjang bulat, sungguh tubuh yang sanga sempurna. Bodynya bak biola spanyol, toketnya bulat sempurna, pentilnya mungil berwarna coklat muda, perutnya rata sempurna, memeknya tembem tanpa ditumbuhi jembut berwarna putih bersih, itilnya sedikit besar berwarna merahmuda dan menyembul, paha dan betinya mulus, lembut dan putih. Tanpa menunggu waktu langsung aku lumat bibirnya sambil menekan2 kontolku ke
permukaan memeknya
"ooohh, uuuuhhh, amiiiii"
"paaaaakk, mmmssshhhh"
"memek kamuu lembbuutt, ooohh, sayaa sukaaa"
"mmmssshhh, sayaa pengeen ngentott memek kamuu, amiiii, ooohh", erangku
"ooohh, paaak, nikmaattt, uuuhh, teruuuss"
"amiii naaaiikkk, uuuuhhhhh"
"konttol bapaakkk, besaarrr, mmmsshhh, teruuusss"
Aku terus mengesek2kan kontolku ke permukaan memeknya sampai akhirnya aku ejakulasi lagi di memeknya, entahlah ami mendapatkan orgasme atau tidak, aku tidak peduli. Setelah itu langsung aku ke kemar mandi untuk bersih2. Ami hanya berdiri mematung sambil menutup matanya dan merapatkan kedua pahanya sambil sedikit membungkuk. Sengaja aku lakukan itu supaya ami memintaku untuk di entot memek nya. Namun keinginanku masih belum terwujud. Ami tampak kuat sekali dengan keadaan seperti itu.
4 Hari sudah aku lecehkan ami dengan kelakuanku dan ami masih tetap bertahan belum mau di entot olehku atas permintaan sendiri.
Sampai akhirnya di hari ke - 5 setelah pulang kerja dan makam malam, kembali aku menggerayangi body semok ami namun kali ini ami menyerah sepertinya dia sudah tidak tahan lagi ingin menuntaskan birahinya yang selalu tertunda, dia menyerahkan keperawanan nya untukku, ami ingin di entot.
Setelah makan malam selesai, aku lihat ami sedang memberikan susu formula ke bayiku sambil menggendongnya. Seperti biasa aku memeluk ami dari belakang sambil mengesek2an kontol ku ke belahan pantatnya. Saat itu ami hanya memakai legging abu2 ketat sehingga bongkahan pantat dan belahan pantatnya teretak dengan jelas sedangkan atasannya hanya memakai kaos longgar dengan v-neck di bagian leher sehingga kalo
ami menunduk gundukan toketnya terlihat jelas dengan bh hitamnya.
"Amiii, mmmhhh, harum sekali tubuhmu, mmmhhh", kataku sambil menciumi lehr bagian samping dan belakangnya
"paaaakkkk", desisnya
"uuuhhh, pantatmu semok, sayaang, aku sukaa", kataku sambil meremas pantatnya
Lalu aku segera meloloskan baju dan celana panjangku, kini aku hanya memakai cd saja sehingga tonjolan kontolku terlihat jelas. Kembali aku menggerayangi tubuh ami, tangtanku menelusup masuk dari bagian atas ke arah toketnya
"uuuhhh, amiii, susu kamu montok yaa", desahku
"Suka kamu diremas kayak gini, sayaang ?", godaku
"mmmssshh, uuuhh, paaaakk", desahnya
Ami sudah tidak konsen lagi memberikan susu formula ke bayiku, birahinya sudah mulai naik, kini dengan perlahan2 ami menjauh dari pelukanku dan menidurkan bayiku. Untungnya bayiku langsung tertidur, seletah itu ami beranjak dari tempat tidur dan menghampiriku
"Sini, sayaang", pintaku
Kemudian ami medekatkan diri kepadaku dan aku langsung memeluknya, kini posisi kami berhadap-hadapan, ami hanya menunduk tidak berani menatapku. Tanganku melingkar di pinggangnya lalu turun ke bawah ke arah pantatnya sambil mengelus2 dari luar legging ketatnya
"kamu cantik dan seksi, sayang", bisikku
Ami tidak menjawab, dia kini memejamkan matanya lalu aku mulai inisiatif untuk melumat bibir sensualnya
Sluurrppp srrullpppp
Sejenak ami tidak merespon lumatanku di bibirnya, ami terlihat pasif, namun mulutnya 1/2 terbuka menandakan dia ragu2. Aku terus melumat bibir manisnya sambil tanganku bergerilya di pantatnya. Mulanya aku hanya mengelus2 lembut kini mulai meremas2 gemas karena sungguh sangat menggiurkan sekali bentuk pantatnya, bulat sempurna.
"uuuhhh, mmmmssssshhh", desahnya
Ciumanku kini mengarah ke leher putihnya dan tanganku mulai menyingkapkan legging abu2 ketatnya ke bawah serta celana dalam ami langsung aku kebawahkan. Kini bagian tubuh ami yang bawah sudah tidak terlindungi lagi, tanganku mulai meremas2 buah pantatnya yang putih bersih serta sekel itu.
"paaakkkk, ooooohhhh", desahnya
Tangan ami, aku tuntun untuk memegang kontolku yang masih menggunakan cd, ami menurut, kini dia menggengam kontolku. Ciumanku kini kembali ke bibirnya, nafas ami mulai memburu, tanganya kini secara reflek bukan lagi mengenggam tapi mengelus2 kontol lalu menjalar ke buah zakarku. Tanganku kini menelusup ke arah lubang pantatnya dan mengelus2nya, ciuman kami terlepas, ami mengerang
"aaaaccchhhh, paaaaaaakkkk"
Sejurus itu, karena sudah birahi nya tinggi, tangan ami membuka cd ku dan mulai mengocok2 kontolku
"aaamiiii, ooooohhhh", desahku
Aku sudah tidak sabar, segera aku loloskan semua pakaian ami dan meloloskan cdku sehingga kini kami telanjang bulat, lalu aku peluk tubuh ami dan mulai menjilat2 leher lalu turun ke arah toket ranumnya.
"aamiii, toketmu menggairahkan, uuuhhh", kataku sambil menciumi susunya
Lalu aku rebahkan ami di ranjang dengan kaki yang terjuntai ke bawah, setelah itu aku naik ke atas tubuh bahenolnya serta menindihnya sehingga kontolku yang ngaceng bertemu dengan permukaan memeknya yang putih bersih dan mulai menciumi susu nya. Toket yang sebelah kiri menjadi jamahan tanganku dengan meremas2 nya lembut serta memilin2 pentilnya sedangkan toket yang kanan menjadi bulan2an mulutku. Aku jilati melingkar seluruh permukaan susu ami mulai dari daerah terluar menuju ke arah pentilnya. Putih, lembut, kenyal dan padat, itulah yang aku rasakan di toket yang berukuran 34 D itu. Ami hanya bisa pasrah memejamkan matanya dan mendesah2
"mmmssshhh, uuuhhhh, paaaakk, geeeliii"
"mmmmmhhhh, oooohhhh, susu amii gelii paakkk, oooohhh"
"Remes teruuuss, paaaaakk, oooohhhhh", desahnya
"aakuuu sukaa toketmuu, amiiii, uuuhhh, mmmsshhh", balasku
Kurang lebih 10 menit aku bermain dengan susunya, setelah itu tanganku berganti daerah jamahan yaitu bergerak ke arah memeknya. Perlahan2 tanganku turun ke arah perutnya, pinggangnya sampai ke akhirnya bertemulah tanganku dengan permukaan memeknya yang tembem itu tapi tetep rangsangan mulutku ke toketnya terus berlanjut.
"uuuuhhhhhh", desisnya ketika tanganku menangkup seluruh permukaaan memek ami
Setelah itu tanganku mulai aktif menjelajahi memek babysitterku ini, itil besarnya aku elus2 lalu aku merekankan bibir memeknya dan mencolek2 bagian dalam memeknya.
"paaaakkk, uuuuuhhhhh, aaaccchhhh"
"eeenaaakk, uuuhhhhhh, ooohhhh, ittiil amiiii, ooohhhh"
"ooohhh,aaaaccchhh, paaakkk, teruuusss"
"mmmmssshhh, enaakkk amiiii, mmmmhhhh ?", godaku
"iyaaaa, ennaakkkk, paaaaakk", jawabnya sambil mendesah
Aku terus memainkan memek dan itilnya dengan elusan, rabaan dan kobelan lembut tanganku.
"aaacchhh, mmmssshhhhh, eenaakk paaakkk, teruuusiinn, ooohhh", erangnya
"ssuukaaa kamuuu, amiiii di giniinnn ?", godaku lagi
"ssukaaa, geeliii, ooohhh, aaaaaaaahhhhhhh", erangnya sambil melentingkan pinggangnya ke atas
Ami orgasme untuk pertama kali
Ssseeerrrrr seeeerrrrrrr
"kamuu, bucaattt, sayaaaang", kataku kepada amiii
Segera aku raba bagian lubang memeknya dan aku rasakan cairan kenikmatan ami meleleh ke luar memeknya, bening dan mengkilat, ohh sangat seksi sekali memeknya kala itu. Ami terengah2 berusaha menenangkan birahinya dan berkata
"paaakkk, jangaan siksa amii lagiii"
"ami udah ga tahaannn, mmmsshhhh"
"entot ami, perawanin amii paakkk, toloong"
"puasssin memek amiii, ooohhh", pintanya dengan terbata2 menahan gelombang birahi yang baru saja didapatnya
"mmmhhhh, kamu mau di enttott, amiii ??", godaku
"iiyyyaa, paaakk, enttott amiii yaaaa", balasnya
"kontolin memek amiii, paaakkk", pintanya
"ookeee, sayaang, sekarang aku perawanin memek kamuu, amiii", kataku sembari memposisikan kontolku ke lubang memeknya
"akuu udah sangat nafsu sama kamu, amiku,ooohh", erangku
"Rasakan kontolku ini, amiiii", teriakku
Aku langsung menghujamkan kontolku ke dalam memek ami, ada rasa ngilu di ujung kepala kontolku dan aku merasakan kepala kontolku merobek sesuatu yang basah, elastis dan lembut. Mungkin itu yang disebut dengan selaput dara, lambang keperawanan seorang wanita.
Bllleeeeesssss
Dalam sekali hentakan yang keras, aku berhasil memerawani memek ami. Ami mengejan dan berteriak kesakitan, matanya mendelik ke atas, tangannya meremas2 dan menarik2 sprei kasur, kepalanya terdongak ke atas sambil digeleng2kan
"aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh, sakiiitttttttt", teriaknya
"oooooohhhhhhhhh yeeeeeeaaaahhhh, aaawwwwww", balasku
Setelah itu karena sudah sangat nafsu, aku entot memek ami dengan posisi konvensional, aku tarik kontolku ke luar lalu aku hujamkan lagi dengan keras dan kuat
Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
"aaaccchhh, paaaakk, ttolooong, perrrihhh, aaaawwww", teriaknya
Aku tidak menghiraukannya, aku hanya fokus kepada memek sempit dan basahnya. Ketika alihat ke bawah, batang kontolku terlihat basah, mengkilap dan berwarna merah, itulah darah keperawanan ami. Aku masih terus mengentot memek ami, tanganku memegang kedua paha putih dan mulusnya untuk menahan tubuh ami.
"Rasaain kontolku, ammii, uuuhh, perreet sekalii, memek kamuuu", erangku
"nikmati entotanku, cintaaku, uuuhh, yeeesshh,", sambungku
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
"paaaakkkk, uuuuuuhhhh, janggan kenceng2, paaakk", pintanya
"memek amii perrihhhhh", iba ami
"ooohh, ga apa2, sayaaang, nanti jugaa enaaakk", jawabku
Segera tanganku berpindah ke toketnya untuk memberikan rangsangan supaya rasa perih di memeknya cepat hilang. Aku remas2 kedua susunya, tidak lupa aku pilin2 pentil susunya.Sedikit2 demi sedikit pentil susu ami mulai menegang akibat pilinanku, sampai akhirnya mencuat total ke atas, aku semakin gemas dengan pemandangan itu maka entotanku ke memek nya di perlambat. Fokus utamaku kini ke toket ami, aku elus perlahan lalu aku remas2 buah dadanya yang ranum itu, pentilnya setelah aku pilin2, aku tarik2 lembut
"oooohhh, paaakkkk, enaaakkk"
"susu ami enaakk, paaakkk"
"ooohhhh, yeeeaahhh, mmmsshhhh", erangnya
Tanpa di duga kini pinggul ami ikut bergoyang meyeimbangkan dengan genjotanku ke memeknya
"ayooo, ammii, goyangg teruuss, cintaaakuu, oooohhh, yeeesss", erangku menyemangati ami
Ami sudah mulai menikmati persetubuhan ini, raut mukanya yang meringis kesakitan kini berubah menjadi sayu, matanya nanar, mulutnya 1/2 terbuka. Tangan ami meraih tanganku yang berada di toketnya lalu jari telunjukku di bimbingnya ke dalam mulut ami. Rupanya birahi ami mulai naik, dia mengulum2 jari telunjukku, lidahnya memutar2 di permukaan jariku.
Pemandangan yang sangat eksotis kala itu, di tambah tangan ami yang asalnya memegang sprei kini meremas2 toketnya sendiri.
"mmmmhhhh,mmmhhhh, mmmsshhh",desahnya
Entotanku ke memeknya menjadi lebih lambat karena aku ingin puas menikmati kelakuan babysitterku ini ketika dilanda birahi.
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk
"Kamuu, binaall, amiiii"
"ternyata memek kamu suka yaa, di entot ?, uuuussshhhh", desahku
Ami tidak menjawab dia hanya menatapku sayu sambil terus mengulum jariku, jawabannya aku dapatkan dari memeknya, otot2 memeknya mengempot2kan kontolku, hampir saja pertahanku jebol, rongga memeknya meremas2 kontolku. aku kewalahan.
"aaaccchh, amiiii, ooooohhhhh yeeeesss, mmmsshhh, mmeemeekk kamuuu, uuuuhhh", teriakku
"pereess teruus kontolku, sayaaaang, ooohhhh, memek enaaakkk", sambungku
Ami terus menerus mengkedut2kan rongga memeknya, entotanku kini berhenti total dan merasakan empotan memek perawan. Sungguh sensasi yang luar biasa, licin tp sempit, hangat, rongga memek yang seperti bergerigi lembut, mantaaapp sekali ini memek, pikirku.
"ooohh, aaaccchhh, mmmsssh, memek, oohh, memekk", teriakku
Sebagai balasannya, aku remas dan aku pilin2 toketnya dengan kuat secara terus menerus lalu aku genjot memek nya dengan kuat dan kenceng. Ami melepaskan kuluman ke jariku dan mengerang histeris
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
"aaaaaccchhhhh, paaaaaakkk, ammmpuuunnnn, eeennaaakkk, uuuuuuuhhhhhh"
"eeentttoottt kenceeenggg, aamiiii muunncrraaattttt", teriaknya
"bbbucaaaaatt kaaamuuuu, aaamiiiii", balasku
Seeeerrrrrrr Seeeerrrrrrr Seeeerrrrrrr
Ami orgasme untuk kedua kalinya. Kontolku seperti dibanjiri oleh cairan hangat nan lembut serta sangat licin sekali. Tubuh ami melengking, aku menghentikan entotanku, kontolku masih terbenam di dalam memek putihnya dan langsung membekap mulut sensualnya dengan mulutku.
Bibir ami aku lumat, lidahku menerobos dan menjilati rongga mulut ami. Terasa sekali detak jantung ami yang berdetak dengan cepat, nafas ami memburu. Setelah reda dengan dengan kenikmatannya, aku cabut kontolku dan berkata
"saya pengen kamu nungging, amii"
"aku ingin menikmati pantatmu yang semok itu"
Ami tidak menjawab lalu dia menggulingkan tubuh bahenolnya sehingga kini posisi ami tengkurap. Kini yang aku lihat seorang bidadari dengan kulit punggung yang putih mulus tanpa cacat serta bongkahan pantat yang sangat teramat semok dan sekel. Aku menaiki tubuh telanjang ami lalu menindihnya, kontolku aku tempelkan di belahan pantatnya, aku ciumi tengkuk ami lalu turun ke bawah sampai pinggangnya. Ami menggerak2kan tubuhnya lembut, mungkin kegelian karena untuk pertama kali di cumbui tubuhnya.
"Amiii, tubuhmu, sangat luar biasa sempurna dan seksi"
"kamu sangat layak menjadi bidadari birahi untukku", pujiku
Ami tidak menjawab tetapi pantat semok dan putihnya digoyang2kan ke kanan kekiri dan ke atas kebawah atas pernyataanku itu. Nafsu birahiku kembali naik melihat repon yang diberikan oleh ami, aku langsung mencerucupi buah pantatnya itu dengan mulut dan menjilatinya dengan lidahku
"mmmmhhhhh, aaaccchhhh, paaaaakk"
"uuuuhhhhh,mmmssshhhh"
"ayooo, paaakkk, entottt memek amii laggii", pintanya pilu
Aku tidak menghiraukan permintaannya, kini ke dua tanganku membelah buah pantatnya itu ke arah yang berlawanan sehingga lubang pantat ami terlihat jelas. Merah pudar, berkeriput dan segikit basah, mungkin karena cairan kenikmatan ami meleleh dan membasahi lubang pantatnya.
Segera aku ciumi lubang itu, menyeruak aroma khas tapi aroma itu membuat aku semakin terangsang. Aku endus2 lalu aku jilati lubang pantat ami. Ami kelojotan atas tindakanku itu
"paaaaakkk, ooohh, aaacchhh"
"geeeeliiii, paaaaakkk,uuuummmsshhh"
"diaapaainn panttaaattt amiiii, oooohhhhh, uuuuuhhhh", erangnya
"aaaaahhhhhhkkkkkk, ooooohhhhhhh", sambunya lagi
Setelah puas bermain dengan pantat ami, aku beranjak dan menduduki paha ami. aku posisikan kontolku ke lubang memeknya, paha ami aku leberkan sampai kontolku pas di lubang memeknya. Setelah itu dengan satu kali hentakan, aku entot memek ami dari belakang dengan ami masih dalam posisi tengkurap.
Bllleeesssss
"aaaaccchhhh, paaaaaakkk", erangnya
Agak sulit memang mengentot dengan posisi tsb karena terlalu sempit ruang yang aku dapat untuk mengenjot memeknya.
Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Suara yang diciptakan ketika paha ku bertemu dengan buah pantat semoknya. Kepala ami mendongak keatas karena keenakan.
"paaaakkk, nikkmaaattt, teruuusss paaaakkk, enntottt"
"aaamiii, sukaaa gayaaa giniiii, kontol bapaaakk besaarrr, oooooh"
"iiyaaa, aaamiii, mmemeeek muu semaakin semmmpiitt dan liiciinn, uuuuuhhh"
"aaamiii, eenaakk ngenttot sama kamuuu, oooohh"
"memek muuu leegiiittt, ooohh, yyyeaaassshh"
Aku terus menggenjot memeknya dengan posisi itu, sangat sempit sekali memeknya. Pantat ami menjadi bulan2nan tanganku. Aku remas2, aku elus2 bahkan aku tampar2 lembut saking semok dan menggairahkannya pantat ami. Ami hanya bisa mendesah, mengerang dang berteriak kecil menikmati persetubuhan ini.
Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk
Ppplooookkkk Ppplooookkkk
"aaamii, panntatmuuu sekssiii, ooohhhhhh, akuu sukaaaa"
"iyaaa paaakk, amiii jugaaa sukaaa dientttottt sama bapaaak", balasnya
"ooouuuhhh, mmmssshhhh, amiii penggen teruus dientttoott", sambungnya
"kontttol bapaaakk nikkmaattt, oooohhhh"
Aku terus mengentot memeknya, sudah 30 menit berlalu sampai akhirnya
"aamiiii, sayyaaa bbucaaatttt, oooooohhhhh", teriaku
"kkeluuariiin di daleeemm paaaakkkkk, aamiii pengeen peejuhh bapaaakkk", balasnya
"aaaaaahhhhhhhhhhh", teriaku
Kontolku, aku hentakan dengan keras dan kuat ke dalam memeknya yang paling dalam
"aaaaaacccccchhhhhh, paaaaaaakkkkk"
CCCrrrroooootttt CCCrrrroooootttt sssseeeeeeerrrrr CCCrrrroooootttt sssseeeeerrrrrr
Kami orgasme dan ejakulasi secara beriringan, aku ambruk dan menindih punggungnya. Kontolku masih berada di dalam memeknya
Kami lemas, peluh mulai bercucuran di punggung ami dan dada aku. Aku memeluk ami dari belakang, tangan aku melingkar di lehernya.
Aku menciumi tengkuk mulus ami sambil berkata
"Makasih, sayaaang. memekmu, sungguh sangat luar biasa"
"Aku mencintaimu, amiiii"
Ami terkesiap dengan ucapanku itu lalu sedikit menoleh ke belakang sambil berkata
"maafkan amiii, paaakk"
"aamiii udaaah jahatt sama ibuuu"
"amii mengkhianati kepercayaan bapak sama ibuu", katanya
Aku tidak menjawab pernyataannya, aku hanya mendaratkan bibirku ke bibirnya dan melumat habis bibir sensual milik ami, babysitter ku ini.
Tubuhku sangat kelelahan sekali, karena terlalu lelah secara tidak sadar, aku langsung tertidur di ranjangnya ami dan bayiku. Entah untuk berapa lama aku tertidur, tau2 aku merasakan kontolku seperti ada yang mengocok2 dengan tangan, terasa banget tangannya yang lembut tapi aku tidak menghiraukannya. Lama2 terasa tubuhku seperti adayang menindih tepatnya di bagian paha, lumayan berat juga tubuhnya, aku pun mulai membuka mataku, samar2 aku melihat ami sedang duduk di pahaku, dia sedang memposisikan lubang memeknya ke kontolku yang sudah ngaceng.
"ooohh, mmmsshhh, amiiii", desahku
"paaakk, maaf tapi ami udah ga tahan", balasnya
"aamii masihh terngiang2 rasanya ngentott, aaacchh", sambungnya sambil mengamblaskan memek putih mulusnya ke kontolku
"ooohh, amiiii, kamuuu binaal yaaa, ooohh", desahku
"ayooo, amiii, entot kontolku sama memek kamuu, sayaaang, oooohh", sambungku
Tanganku kini meremas2 toket ranumnya yang berukuran 34 D itu sambil jari telunjuk dan ibu jari memilin2 pentilnya
"aaacch, ooohh, paaakkk, remes susu amiii, ooohhhh", erangnya
Ami Terlihat seperti kesetanan, dia menggoyang2kan pantat nya ke kanan ke kiri, sungguh sensasi yang sangat luar biasa. Di atas sana ami sedang mengekspresikan sisi kebinalannya ketika sedang ngentot. Tangan nya mengacak2 rambutnya sendiri disertai dengan suara erangan dan desahan khas ketika sepasang manusia sedang mengentot. Kini pantat ami di turun-naikan menggenjot kontolku secara liar.
"uuuhhh, amiiii, akuu sukaaa kamuuu", erangku
"kamuu jagoo jugaa yaaa, ngntttooott nyaaa, ooohhh"
"memeeekk kamuuu legggitt, amiiii", erangku
Pllokkkk Jllleebbb pllokkk jjleeebbbb
Pllokkkk Jllleebbb pllokkk jjleeebbbb
Pllokkkk Jllleebbb pllokkk jjleeebbbb
"iiyaa, paaakk, konttoll bapaakk hebaaatt"
"aaamiii, biisaa ketagihaaan ngentttott sama bapaaakk, ooohhh", balasnya
"uuuhhh,ooohhh, ngenttottt memeeangg lezzattt, paaaakk"
"aaamiii penggeen ngennttoo teruuuss, oooohhh", sambungnya
"aaacchhhhhhh, oooohhhhh, mmmssshh, trrrtuusss, amiiii, oooohh"
Kini tubuh bagian dada ami turun ke bawah sehingga toketnya menempel ke dadaku, ami langsung melumat bibirku dengan buas. Tanganku kini menjelajahi area pantatnya, buah pantatnya aku remas2 trus terkadang saking gemesnya aku tampar2 kecil. Ami hanya melenguh mendapat perlakuan itu
"mmmmmhhhhh, uuuuhhhhhh"
Srrullllppp Srrullllppp Srrullllppp
Srrullllppp Srrullllppp Srrullllppp
Suara yang dihasilkan dari hasil lumatan, jilatan, dan ciuman bibir kami. Ami terus secara konstan menaik-turunkan, menggoyang2kan tubuh semoknya di atas tubuhku. Sekarang tanganku berpindah dengan mengelus2 lubang pantat nya
"aaaccchhh, paaaaaakk, geeeeliiii, aaaaahhhh"
"pantaaat amiii enaaakk, uuuhhhhh"
Sampai kahirnya setelah 25menit kami bersetubuh, ami orgasme, terasa sekali kontolku seperti disiram oleh cairan hangat dan lengket
"paaaaaaakkkk, aamiiiii keleuuuaaaarrr, ooooooohhhhhh", teriaknya
Meleihat ami yang sudah orgasme di tambah dengan pemandangan seorang perempuan yang sedang mendapatkan orgasme, aku marin terangsang. Kini aku yang memegang kendali setelah ami orgasme. Aku genjot memek ami secara cepat dan buas
Ploookokk Ploookokk Ploookokk
Ploookokk Ploookokk Ploookokk
"aaamiii, ooohh, amiiiiii"
"aaaamiiiiii, memeeek kamuuuu oooohhhhhh"
"kkoonttol kuuu bbbucaaattt", teriakku
"Di keeeluarrin dimaaannn, mmmiii", tanyaaku
"daalmaaa ajaaa, aammaannn, bsookk aamiii, meennss", balasnya
Setelah mendapatkan jawaban segera aku muntahkan pejuhku ke dalam memeknya
"aaaacccchhhh, ooooooohhhhhhh", lenguhku
Crrrroooottt crrrooooott.
Ami pun ambruk di atas tubuhku dan memeluk aku, suasana saat itu begitu romantis, kami seperti sepasang suami istri.
"paaak, makasih yaaa", kata ami
"untuk apa ?", tanyaku
"untuk semua keindahan ini", katanya singkat
"ami, kamu ga nyesel memberikan keperawananmu ke bapak ?", tanyaku
"mmmhhh, enggak pak", jawabnya
"kenapa ?", tanyaku
"karena ami sayang sama bapak", katanya sambil tersenyum manis
Kamipun saat itu dilanda kebahagian yang mendalam, mungkin karena terganggu aktifitas kami, bayi terbangun dan menangis, ami segera beranjak dari tubuhku dan langsung memungut pakaiannya untuk di pakai.
"Ngapaian kamu pake baju, mii", tanyaku
"eeehhh,nggghhh, ga apa2, pak", jawabnya sambil terlihat bingung
"udah aja selama kita berdua di rumah, ami jangan pake baju yaaa", bujukku
"aaahhh, bapak ini, gimana kalo saya masuk angin ?", tanyanya
"ok,dech kalo gitu, kamu boleh pake baju dan celana tapi jangan memakai bh sama celana dalam yaaa", ajukku lagi
"ok,lah kalo itu maunya bapak", jawabnya singkat
Lalu ami memakai baju seragamnya yang terlihat ketat itu, terlihat dengan jelas pentil toket ami yang mencuat selain itu bongkahan pantat semoknya menambah keeksotikan tubuh babysitterku ini. Setelah itu ami membuatkan susu formula untuk bayiku lalu dengan lihai dan cekatan, ami memberikan dot itu ke bayiku sambil bayiku digendongnya.
"iiihhh, imuut banget ssiicchh, dedek bayiku ini", katanya
Setelah memberikan susu formula, ami langsung memandikan bayiku dengan sangat telaten lalu ami pun langsung mengajak bermain bayiku. Ilmunya sungguh luar biasa, dia menstimulasi bayi dalam hal gerakan, ucapan maupun fokus. Aku hanya tertawa kecil melihat tingkahnya. Ternyata libido ami memang tinggi, dia sekarang sudah tidak malu dan tidak sungkan2 memintaku untuk mengentoti memeknya.
Kadang kadang dengan iseng, ami mencolek2 kontolku dan mengelus2nya bila dia sedang pengen di entot. Sedangkan aku, itu sich udah menjadi tabiatku bila ada seorang perempuan dengan body yang bohay, aku selalu meremas, mengelus bagian tubuh ami yang paling menonjol, biasanya toket dan pantat. Waktupun terus berlanjut, sampai suatu malam setelah menidurkan bayiku, seperti biasa aku memntanya untuk ngentot
"Amii, yuukk, kontol bapak udah ngaceng banget nich", rajukku
"aahh,pakk, maaf yaa, ami sedang mens", jawabnya singkat
Aku kaget mendengar hal itu, namu aku tidak hilang akal, aku bujuk ami untuk mengentot melalui lubang pantat nya.
"Miii, ngentotnya ke lubang pantat aja, kan seru", rayuku
"aahh, bapakk, enggak aahh, nanti pasti sakit dan perih banget", jelasnya
"sakitnya cuman sebentar koq, nanti mah pasti ketagihan", bujukku
"bapak pengen nyobaain lubang pantat ami yang semok ini", kataku sambil meremas2 buah pantat nya
"aaaccchhhh", desahnya
"maauu, yaaa, sayaaang", kataku sambil melumat bibirnya
mmmmssshhhh mmmssshhhh
mmmmssshhhh ssrrrruuppp
"aacchh, paaakk, tapi janji yaaa jangan tinggalin amii", pasrahnya
"ooohhhh, mmmssshhhhh, paaakkk, geeeliii", desahnya ketika jari tanganku mengelus2 lubang pantat ami
"aamii, mmmsshhh, nungging sayaaang", bisikku
"bapak pengen jilatin memek dan pantat kamuu, ooohh", sambungku
"ooohhh, paaakk, jangaaan, amiii lagi menns", jawabnya
"tenang, betinakuu, nikmattin yaaa", kataku
Lalu ami langsung menungging seperti orang yang sujud. terlihat bongkahan pantat semoknya.
Setelah itu aku langsung menghadapkan muka ku ke pantat ami, aku mulai menciumi buah pantatnya lalu tanganku tidak tinggal diam, buah pantat yang tidak terjamah oleh mulutku, aku remas2 dengan tanganku.
"mmmssshhh, uuuuhhhhh, paaaakkk", desahnya
"geeeliii, paaakkkkk, uuuhhhhhmmmmmm"
Lama kelamaan mulutku kini sudah hinggap di lubang pantatnya ketika tangan ku membelah ke 2 buah pantatnya. Terlihat lubang pantat ami yang merah muda dengan kerutan disekitar lubangnya, tanpa menunggu lama langsung aku jilat lubang pantatnya itu
Srrruppp ssrrruuuullppp
"aaaaaooooohhhhh, paaaaakkkk, mmmmmhhhhh, ggeeeliiii"
"mmmmhhhhhhh, uuuuhhhh, yyyeeessss, eeenaakkk, teeruuuuss, paaakk", erangnya
Aku terus menjilati lubang pantat ami, sesekali jilatanku turun ke arah lubang memeknya, tanganku kini menjangkau toketnya yang ranum itu dan meremas2nya
"paaakk, ooohhh, terrruss, paakkk"
Srrrupplllppp Srrrupplllppp
"aaamiii ssukaaa, ooohhhhh"
"mmmsshhh, uuuhhhh, aaaccckkkhhh", erang ami
10 menit aku kerjai lubang pantatnya, setelah merasa cukup aku bangkit dan mengambil babyoil milik bayiku lalu aku oleskan babyoil itu ke arah lubang pantatnya sehingga lubang pantatnya kini menjadi mengkilap dan terlihat licin. Lalu aku lumuri pula kontolku dengan babyoil itu guna melicinkan jalan kontolku untuk menembus lubang pantat nya yang masih perawan.
"Amiii, bapaak entot yaaa pantat kamuuu, mmmhhh", kataku sambil memposisikan kontolku ke arah lubang pantatnya
"mmmhhh, iyaaa paaakk tapi pelan yaaa", pintanya
Seletah mendapatkan persetujuan dari ami, aku mulai sedikit demi sedikit menekan masuk kontolku ke dalam lubang pantatnya. Meskipun sudah memakai babyoil tetep saja susah rasanya, kontolku terasa ngilu karena terus menerus menekan2 masuk ke dalam pantatnya
"paaaakk, uuuhhhh, peeeddihhh,uuuhhh", ibanya
"tahan yaa, sayaang",pintaku
"paaak,udaah,paak, amii sakiitt"
"gaa apa aappaa, sakit nya cuma sebentar koq",bujukku sambil terus menekan kontolku ke dalam lubang pantatnya
dan akhirnya bleeesss, kepala kontolku berhasil masuk
"aaaaaaaahhhhh, saaaakiittt", erang ami
Aku sengaja mendiamkan sejenak kepala kontolku itu supaya lubang pantat ami bisa beradaptasi, sekitar 1 menitan lalu aku mulai memasukan seluruh batang kontolku, tidak lupa aku mengoles batang kontolku dan daerah sekitar lubang pantatnya dengan babyoil supaya licin.
"ooohhh, amiiii, pantat kamuuu, sereet beneerr, uuuhhh", desahku
Blleeesssss
Masuklah semua kontolku ke dalam lubang pantatnya dan aku mulai mengentotinya
"aaaaahhh,uuuhhhhh, paaaaakk",erang ami
"mmmsshhh,ooohhhh"
Pllloookkk Pllloookkk Plllokkkkk
Pllloookkk Pllloookkk Plllokkkkk
Pllloookkk Pllloookkk Plllokkkkk
Kini entotanku mulai mengena ke ami, ini ditandai dengan kesakitan berubah menjadi kenikmatan bagi ami.
"ooohhh, amiiii, kamuuu memenag luar biasaa, aamiii"
"memek sama pantaat kamuuu memang juaraa nyya, uuuhhh, yeeesss", erangku sambil terus mengentot pantat nya
"ooohhh, iyaaaa, paakk, aaamii jugaa enaaakkk, mmmsshhh, uuuhhh", balasnya
"oohhhh, bapaak sukkaa panttat amiii ?", tanyanya sambil menoleh kebelakang lalu menggigit bibir bawahnya
"yeess, mmmssshh, iyaaa, bapaaak sukaaa amiii", jawabku
Sambil menggenjot pantatnya tidak lupa, aku remas2 buah pantat nya yang semok itu lalu sesekali aku tampar pantatnya
Plllaakk
"aaaaccchhhhh, paaaakkk, laaagiiii", jeritnya
Plaaaakkk
"mmmssshhh, yeeesssyy, oohhhhh, amiiiii bbuucaaatttt", teriaknya
"aaaaaaaccchhhhhh",lolongnya
Setelah 2 kali tamparan itu, tubuh ami mengejang dan bergetar lalu otot2 pantat nya berkontraksi dengan hebat sehingga kontolku semakin terjepit oleh sempitnya lubang pantat ami akibatnya kontolku tidak dapat bergerak sama sekali meskipun aku sudah berusaha untuk menggerakannya. Setelah reda dari orgasmenya, aku mulai lagi mengentot pantatnya
"ooohh, aamiii, pantat kamuu, enaakkk, ooohhh", desahku
Pllloookkk Pllloookkk Plllokkkkk
Pllloookkk Pllloookkk Plllokkkkk
"iyaaa, paaakkk, ini semuuaa buat bapaaakkk, ayoo teruus paakkk", katanya menyemangatiku
"enttoot teruss, entott yang kenceng pantaat amiii, ooohh, uuuhhh", erangnya
"iyaa, amiii, akan bapak entott pantat kamuu sampe bapaak puaaass, oohhh", jawabku
selama 25 menit aku mengentot pantat semoknya dan pertahananku sudah tidak kuat lagi menahan laju pejuhku
"aamiii, baaappaaakk bbuucaaattt", teiakku
"didalaaamm paaakkk,pantaat ami pengeen ngerasaaiinn pejuuh hangat bapakk, ooohhh", balasnya
Crroooooottt crrroottt crrrooot
"aaaaccchhhhhhhhh", teriaku ketika ejakulasi ku dapatkan
Aku menghujamkan kontolku dalam2 ke arah pantatnya. Setelah itu langsung aku tumbang menindih punggung ami yang putih mulus itu Sedangkan kontolku masih tenggelam di dalam lubang pantatnya. Setelah itu kami menutup malam itu dengan tidur pulas. Tak terasa pagipun tiba, aku terbangun dengan sendirinya sedangkan ami sudah terlebih dahulu bangun karena dia merawat bayiku yang seperti biasanya seperti memberinya susu, memandikan sampai mengajak bermain ala bayi. Akupun menyapanya
"Pagi, canttikk"
"gimana semalam, enak ga ?", tanyaku iseng
"enak sich pak tapi pedih dan sakitnya itu, juara banget", jawabnya sambil tersenyum manis
"mau lagi di entot pantat nya ?", tanyaku
"iicch, bapaakk nakal. tapi mau juga sich tapi jangan sering2 yaa pak, sakit ke ami nya", jawab ami
"sekarang masih sakit ?", tanyaku
"sedikit tapi banyaknya mah enak, paaakk, mmssshhh", katanya dengan genit dan nakal
"mmmhhh, kalo gitu nanti malam, bapak entot lagi yaa pantat kamuu ?", tawarku
"itu mah kepengennya bapaak aja. tapiii ami juga pengen ssiicch di entot sama kontol bapakk", katanya
Lalu aku memeluknya dari belakang sambil mengecup2 leher sampingnya sedangkan tanganku meremas2 toketnya tanpa di duga tangan ami berpindah ke kontolku dan meremas2 kontolku juga
"mmmmmssshhhh, aaaccchhhh, paaakkkk"
"aamiiii,ooooohhhh,mmmssshhhhh"
"ooohh, yeeess, mmmssshhhh, aaahhhh, ggeeeliiii, susuu aamiii, oooohhh"
"ooohhhh, sussuuu kamuuuu kenyyaalll, amiiiii, ooohh", desahku sambil terus meremas susunya dan memilin pentilnya
Tiba2 ami melepas pelukanku dan berbalik ke hadapanku sambil bertanya
"paaakkk, bollehh liat foto istri bapak, ga ? ", tanyanya
"selama ami kerja disini, ami belom pernah liat wajah istri bapak soalnya tidak ada foto keluarga sama sekali", jelasnya
Kontolku yang tadi sudah ngaceng kini berubah menjadi layu karena ulahnya itu
"mmmmhhhh, kamuuu ini, lagi enak2 ngegerepe, eeehh malah dilepasin", protesku
"iyaa, maaf dech paakk", balasnya
"mii, bapak belum menikah", kataku singkat
"hah, apa ?, belum menikah ?", katanya setengan berteriak
"trus ini bayi siapa ?", tanya nya lagi
"bapak ngebohong yaaa ?"
" jujurr aja, paa", katanya lagi
"iya, bener, saya memang belum menikah, ga percaya ?"
"Apa saya harus bersumpah atas nama tuhan ?", kataku balik bertanya
"truuss ini bayi siapa ?", ami bertanya
"Oke, ceritanya panjang",kataku
"dan ami siap mendengarkan",timpalnya
Lalu aku mulai menceritakan hal ilwal tentang keberadaan bayiku ini namun ceritaku ini tidak mendetail, hanya garis besarnya saja dan aku mengakui, bahwa aku telah membohongi ami tentang ibu dari bayi ini yang sedang pergi dinas ke luar negeri juga statusku yang sudah menikah. Inti dari ceritaku ke ami adalah bahwa aku telah melakukan hubungan seksual kepada seorang wanita yang mengontrak di rumahku lalu kami ketagihan sampai akhirnya wanita itu hamil dan melahirkan namun sayang, wanita itu meninggal karena perdarahan. Setelah menyelesaikan cerita, aku sempat melihat mimik wajah ami yang berubah
"Sekarang kamu udah tau semuanya, kamu benci saya ?", tanyaku
"jujur, setelah ami mendengar cerita bapaak, awalnya ami benci sama bapak", jawabnya
"ami nilai bapak laki2 buaya, pemangsa wanita dan korban selanjutnya mungkin ami"
"dan sekarang ami sudah menjadi korban bapak"
"namun bapak orangnya bertanggung jawab dengan apa yang bapak lakukan", terangnya
"maksudnya ?", tanyaku
"iyaa, buktinya bayi ini bapak rawat, tidak bapak buang ato dikasih ke panti ato gimana gitu untuk meninggalkan jejak kebusukan bapak", jelasnya
"ami suka laki2 yang seperti itu", katanya lagi
"trus sekarang gimana ? kamu masih mau terus bekerja setelah mengetahui yang sebenarnya ?", tanyaku
"maaf, pak. untuk masalah itu saya bersikap profesional. kerja ya kerja. kehidupan pribadi ya kehidupan pribadi"
"tidak boleh di campur adukan", kata ami menjelaskan
"oke saya setuju", kataku singkat
"truus, paak, mmmmhhhh, gimana yaa, mmmhhhhh, bapak masih mau ngentotin memek sama pantat ami ?", tanya ami dengan nakal
"ttuuucchh yaaaa, katanya tadi kamu sudah jadi korban, koq masih genit gitu, bukannya menghindar jauh", pancingku
"ga mau menghindar aacchh, karena korban disini merupakan korban dari kenikmatan kontol"
"siapa juga yang mau jauh dari kontol perkasa ini", kata ami sambil menggenggam dan mengocok2 kontolku.
Kami pun larut dalam suasana yang santai namun penuh aroma birahi ini. Sayangnya saat itu kami hanya mengobrol dan bercanda saja tanpa ada pengexekusian terhadap tubuh ami lagi.Waktu pun terus berlalu sampai akhirnya aku harus kembali kepada rutinitas harianku yaitu bekerja seperti biasa. Memang untuk urusan entot-mengentot, aku tidak bisa bebas sebebas dengan bu apong, itu dikarenakanami mempunyai tanggung jawab sebagai babysitter yang merawat bayiku.
Pagi hari biasanya kami sibuk dengan urusan kami masing2, mungkin sekarang ami lebih sibuk dari aku karena dia juga bertugas untuk menyiapkan sarapan untukku tapi itupun kalo bayiku tidak rewel. Biasanya bila hari2 kerja kami hanya mempunyai waktu di malam hari saja ato kalo kepepet2 banget biasanya waktu subuh kami gunakan untuk melampiaskan birahi kami berdua. Selama masa mens, pantat ami yang selalu aku entot, itupun tidak tiap hari karena aku merasa kasian dengan kesakitan yang dialami ami jika harus ngentot melalui pantat.
Meski sudah berkali2 tetap saja lubang pantat ami akan selalu rapet dan menggigit. Sampai pada suatu pagi, memang aku sudah 2 hari tidak mengentot pantatnya maka ketika aku hendak pergi ke kantor, kontolku tiba2 ngaceng melihat babysitterku ini hanya memakai tanktop ketat
dipadukan dengan celana jeans yang ketat pula. Aku yahin sekali dia tidak memakai bh karena pentil susunya tercetak dengan jelas lalu secepat kilat aku langsung memeluknya dari belakang dan tanganku langsung hinggap di ke dua toket ranumnya, ami terlihat kaget dengan aksiku ini
"aaaawwwww, paaaakkkk", jeritnya
"eennaak yaaaa, toketnyaa di remes2", godaku
"aahhh, bapaaakk, yaaa iyaaa atuh paakk", jawabnya dengan genit
"Miii, ini susu montook bangeett yaaa", kataku sambil terus meremas2 susu dan memilin pentilnya
"ooohh, paakk, geeliiii, uuuhhh", desahnya
"bapaak sukaa toket amiii ?, ooohhhh"
"bukan suka lagii tapi udah kecanduaan sama susu kamu, amii, uuuhh, lemmbutt", desahku
"aaccch, paaakk. uddahh pergii sannaa. nanti kesiangaan kerjanyaa, ooohhh", balasnya
Kini aku berusaha melepaskan tali pundak tanktopnya supaya susu ami dapat terbebas dari tanktop yang dipakainya dan akhirnya berhasil. Kini aku bisa merasakan kenyal dan lembutnya susu milik babysitterku ini tanpa penghalang apapun
"ooouuuuuhhh, paaaaakk, pengen susu yaaa", godanya kepadaku
"kamu jugaa udah pengen kontol yaaa", balasku ketika tangan ami meremas2 kontolku dari luar celana
"oohh, amiii, bapaak pengen ngentot memek kamuuu, uuuhhh", desahku
"aacchhh, amii jugaa paakk"
"uuuuhh, amii kangeen sama entotan kontol bapaakk, ooouuuccchhh", erangnya ketika tanganku meremas keras toketnya
"amii masihh meennss, nantti yaa pakkkk", jawabnya
"yaahhhh", kataku kecewa
"sepongin kontol bapak yaaa", pintaku
Lalu ami berbalik dan hendak jongkok namun aku cegah terlebih dahulu langsung aku lumat bibir sensualnya, diapun membalas lumatanku dengan buas
Sllrrruuuppp Srrluuupppp
Sllrrruuuppp Srrluuupppp Sllrrruuuppp Srrluuupppp
Sllrrruuuppp Srrluuupppp
"Kamu seksi dan menggairahkan ami", kataku
"aacchh, bapak bisa aja", balasnya sambil tubuhnya turun kebawah
Kini ami jongkok dihadapanku, tangannya membuka celanaku dan membuka celana dalamku dan terbebaslah kontolku yang sudah ngaceng itu
"mmhhhh, kontol bapak udah ngaceng bangeet yaaa", katanya
"uuuhhhh, besar, panjang dan berurat, ami suka kontol seperti ini", sambungnya sambil mempermainkan kontolku
"ooohhh, amiiii, ayooo sepooong", pintaku
Ami menuruti kemauanku, kini tangan lembut yang biasa merawat bayi, merawat kontolku dengan penuh kasih sayang. Kontolku di elus2 dulu lalu sedikit demi sedikit dikocok2 pelan lalu ami meludahkan air liurnya ke arah kepala kontolku sehingga kontolku terasa lengket dan sekit licin.
"aaacchhh, amiiii, nikkmattt, ooohhh", desahku
Lama kelamaan kocokan nya semakin cepat, tidak lupa mata ami melihat ke arahku yang sedang dilanda birahi
"ooohhh, yeeesss, uuuummmmm, oooohhhh, enaakk kocokan kamuuu, amiii", erangku
"Ayyyoo, paaakk pejuhiiin mukaa amiii, aaayyooo", katanya menyemangatiku
Pllloppp Pllloppp Pllloppp
Pllloppp Pllloppp
PlllopppPllloppp Pllloppp
"aaamiii, oooohhh, aaamiiii, eeenaaakk", erangku
Tiba2 tangan ami terlepas dari kontolku dan haaapppp, masuklah semua kontolku ke dalam mulut sensualnya
"aaaaccchhhh, hangaaaaatttt, oooohhhhhh"
"iiyaaa, sepppong aamiiii, ooohhhh"
"muluutt kamuu bassshh hangaaattt, uuuuhhh", teriakku
Tanganku kini memegang kepalanya dan dengan refleks bukan hanya mulut ami saja yang aktif keluar masuk kontolku namun pinggulku kini ikut mendorong
"aaacchhh, eenaakk, amiiii, uuuhhhhh"
Kllloooppkk Kllloooppkk Kllloooppkk
Kllloooppkk Kllloooppkk Kllloooppkk
Kllloooppkk
Selama 5 menit aku mengentot mulut babysitterku ini, kelihatannya mulut ami sudah pegal karena dijejal oleh kontolku, ini ditandai ketika mulutnya berusaha pengen terlepas dari kontolku namun aku tetap memegang kepalanya sampai akhirnya aku tidak bisa bertahan
"ooouuuaaaaccchhh, amiiiii, bapaak buuucaatttt", teriakku
Ami berusaha untuk melepaskan diri tapi aku cegah
"aaaahhh, amiiiii, telaan pejuuh bapaaakk, ooohhhhh"
"bapaak kasih pejuuuh buat kamuuuu, aaaacccchhhh"
Aku sempat melihat sebentar ke arah bawah, terlihat ami memejamkan matanya dan
Crrrrooooootttt Crrrrooooootttt Crrrrooooootttt
"aaaaacccchhhhhh, aaamiiiiiiii", teriakku
Meluncur dengan deraslah pejuhku ke dalam mulut ami
"mmmmssshhhhhh", desah ami
"Telan pejuh bapak amiii, oooohhh", pintaku
Terlihat dari atas tenggorokan ami menelan sesuatu, mata ami masih terpejam, kontolku masih di dalam mulutnya, kini yang kurasakan lidah ami menyentuh kepala kontolku trasa ngilu sekali. Lalu aku lepaskan peganganku terhadap kepala ami dan amipun mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya lalu ami membuka mulut dan mengeluarkan lidahnya, terlihat sisa cairan pejuhku ada di lidahnya lalu tangan ami menyapu lidahnya sehingga sisi pejuh itu berpindah ke tangannya dan berkata
"ini untuk toket ami yaa, paak"
Aku tidak menjawab lalu ami mengoleskan sisa pejuh itu ke arah susu montoknya secara merata
"uuuhh, hangattt sekali pejuh bapaakk", desah ami
Setelah istirahat sebentar lalu aku bergeser dari tubuh ami yang masih berjongkok dan aku memakai lagi celana dalam dan celana panjangku sambil berkata
"makasih, amii. sekarang bapak mo pergi dulu yaaa"
"iyaa, pakk. hati2 yaaa", katanya sambil bangkit dan mencium bibirku
Akupun segera pergi ke kantor. 2 hari setelah kejadian itu, ketika aku masih ada di kantor, ami nge WA aku iyang isinya
"Pak, ami udah selesai mens"
"memek ami minta di entot sama kontol bapak"
Membaca isi pesannya, kontolku langsung ngaceng, sudah terbayang bagaimana rasa legit, sempit, basah dan jepitan memek ami. Kerja ku pun sudah tidak konsen lagi, aku ingin cepat2 pulang menuntaskan birahiku kepada ami. Singkat cerita setelah sampai di rumah segera aku masuk dan disambut oleh ami dengan pakaian yang menantang yaitu ami memakai lingrie hitam transparan sehingga susu, pantat dan memeknya terlihat dengan jelas, kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih serta mulus itu.
"Seksi sekali kamu, amiii"
"udah ga sabar yaa, pengen di entot memek nya", godaku
"aacchh, bapakkk suka gituu", balasnya dengan genit
"gimana dedek bayinya ?", tanyaku
"alhamdulillah, dedek bayi sehat dan baik2 aja", katanya
"sekarang lagi tidur, paakk. tadi minum susu nya banyak sekali", sambungnya
"tinggal bapaknya yang belum minum susu", godanya
"Sekarang bapak istirahat dulu lalu makan, udah ami siapin spesial buat bapak", jelasnya
"trus udah makan, mau apa ?", godaku sambil memeluk dan meremas pantat bahenol ami
"entotin memek ami pake kontol bapak"
"soalnya memek ami udah getel dan udah basah banget, paaak", sambungnya sambil mengambil tanganku dan meletakannya di memek ami
Sangat terasa lembut sekali memek ami yang tembem, putih dan mulus ini. Sengaja aku korek2 memek babysitter ku ini sehingga amipun melenguh pelan
"oooohh, aaaahhhhhh"
"uuudah, paakk, makan duluuu, ooohhh", sambungnya
Aku memenuhi permintaannya segera aku hentikan aktifitasku itu lalu aku melepaskan pelukanku ke ami dan langsung mencium bibir ami lalu berkata
"janji yaaa", kataku
"iya, pakk", jawabnya singkat dengan mata yang sayu
Aku segera membersihkan badan dan istirahat sejenak lalu terus makan. Ketika aku makan, aku hanya memakai celana dalam saja lalu aku panggil ami
"aamiii, siniii, duduk di pangkuan bapak", pintaku
Ami pun beranjak dari tempat tidurnya menuju ke arahku yang sedang duduk di meja makan lalu ami langsung duduk di pangkuanku dengan posisi menyamping sehingga toketnya yang menggemaskan itu menggelayut manja di hadapanku
"aacchh, bapaak ini, kepengen nya macem2 yaa", katanya
Sambil makan tanganku yang sebelah kiri kini aktif meremas2 toketnya, karena udah birahi, duduk ami semakin tidak karuan, dia tidak mau diam, pantatnya di tekan2 dan di goyang2kan di atas pahaku sambil mendesis
"mmmsshhhh, uuuuhhhh, paaakkk"
"oooohhhh, paaaaakkk, uddaahh geliiii, paaaak"
"susu amiii jangaann di remas2 teruuss nanti amiii bucaattt niicchh, ooohhh", desahnya
Sengaja aku tingkatkan seranganku, pentilnya yang sekarang menjadi bahan jamahanku, pentil susu ami aku pilin2 terkadang aku tarik2 lembut sehingga pentil yang sedari tadi lemes kini menjadi sangat tegang dan mencuat ke atas.
"ooooohhhhh, aaaaaccchhh, paaaaakkk"
"mmmmssshhh, ooohhhhh, eeenaaakkkk, uuuhhhmmmmm"
"oooohh,,yyyeeeeaaaahhhh, bbbuucccaattttt"
Tubuh ami meliuk-liuk dan akhirnya menegang dan bergetar, ami orgasme
"aaaaaaaaaaaccccchhhhhh", lolongnya
Lalu ami langsung memeluk aku dan mengigit2 kecil leherku dengan bibirnya, akupun di buat kegelian dan semakin menambah nafsu. Makan malam ku tidak aku habiskan menyisakan tinggal 1/4 bagian lagi, aku sudah tidak sabar ingin cepat2 mengentot memek ami ku ini.
"Miii, bapak udah ga tahan, pengeen ngentot kamu", bisikku ke telinganya
"paaak, ami pengen ngentot di kamar bapak yaaa, ga apa2 kan ?", tanya ami
Selama ini ami memang sangat profesional dalam bekerja, dia belum pernah masuk ke kamarku yang di lantai atas bahkan ke atas pun sepertinya dia belum pernah.
"bolleeh, terserah kamuuu", jawabku
Lalu kami beranjak dari meja makan untuk menaiki tangga tapi aku meminta agar ami duluan yang menaii tangganya. Tujuanku ingin melihat bongkahan pantat nya bergoyang saat menaiki tangga dan ingin melihat eksotiknya memek ami ketika dilihat dari bawah. Sambil menaiki tangga, iseng aku remas pantat ami atau aku tampar2 lembut buah pantatnya sehingga buah pantatnya bergetar2, uuuhh suatu pemandangan yang luar biasa sensualnya.
Plllaakkkk plaaaaakkkk
"aaawwwwww, uuuuhhh, paaaak", erangnya
Setelah sampai di lantai dua segera aku tarik ami ke pelukanku dan aku langsung mencium dan melumat bibir sensualnya
Srrrllluppp Slllrrrupppp
Srrrllluppp Slllrrrupppp
Tanganku bergerilya di pantat semoknya dengan meremas, mengelus bahkan aku ulangi perbuatanku yang tadi di tangga yaitu menampar2 buah pantat ami. Ami hanya bisa pasrah dan mendesah2
"uuuuhhh, mmmssshhh, aaacccchhh, paaaaakkk"
Tangan ami mengikuti apa yang aku lakukan terhadap pantatku tetapi sebatas mengelus dan meremas saja tidak sampai menampar. Aku giring ami masuk ke kamarku sambil terus berpelukan dan berciuman. Setelah sampai di kamarku, aku lepaskan pelukanku dan aku hempaskan tubuh bahenol ami ke arah ranjangku. Ami pun memekik
"aaaawwwwww, ooooohhhhh yyeeeeaaahhh"
Lalu segera aku terkam lagi dengan langsung menindihnya lalu berguling2 di atas tempat tidurku sambil tetap berciuman. Di sela2 itu aku lepaskan cdku dan aku loloskan semua lingrie milik ami sehingga kini kami sudah telanjang bulat. Kontolku menempel dengan permukaan atau bibir memek ami, terasa sangan hangat sekali memeknya dan cairan kenikmatan ami yang tadi sudah merembes keluar. Kontolku aku tekan2 dan aku gesek2 kan ke arah memeknya.
Karena sudah tidak tahan segera aku bangkit dan langsung membuka paha ami, terlihatlah memek mulusnya beserta lubang nya yang sudah sangat basah itu. Aku posisikan kontolku ke arang lubang memeknya dan berkata
"sekarang aku entot lagi memek kamu, amii", kataku
Bllleeeesssss
"aaaaccchhhh, paaakkkkk"
"yyyeeeeesssshhhh, amiiii, ooohhh"
Dengan posisi konvensional aku entot memek ami dengan tempo yang sedang, tanganku memegang ke dua paha ami yang sangat teramat mulus itu, terkadang tanganku berpindah untuk meremas2 susunya yang berukuran 34 D itu.
Pllloookkkk Pllloookkkk Pllloookkkk
Pllloookkkk Pllloookkkk
Pllloookkkk Pllloookkkk Pllloookkkk
"aaahhhhh, eeenaakk konttol bapaaakk, oooooh"
"yangg kencceng paak, enntotannnyaa, ooohhhh"
"ooohh yeeessss, oooohhhh, yyyeeeaaahh, nnnikmaattt memekk amiii, paaakk"
"aaamiii sukaaa diiientottt sama bapaakk, aaaccchhh"
Begitulah erangan dan ceracauan vulgar ami ketika aku entot memeknya
"aaammmiii, oooohhh, memmeeekk kamuu semmpiitt, yyyeeeeeaaass"
"kkonttoll kuu keeenaakaann, uuuuhhhh yeeeaaahhh", balasku
Pllloookkkk Pllloookkkk Pllloookkkk
Pllloookkkk Pllloookkkk
15 menit aku entot memeknya dengan posisi itu dan ami akan mendapatkan orgasmenya lagi
"pppaaakkk, memmekk amiii bucaaatt lagggiii"
Seeerrrrrr ssseeerrrrr
"aaaaacccchhhhhhhhhh"
Sangat terasa sekali kontolku disiram dengan cairan hangat dan licin milik ami itu. Aku masih belum keluar, setelah diam sejenak, aku ubah posisi ngentot kami dengan posisi ami yang menyamping sedangkan aku masih tetap di atasnya. Dengan posisi ini aku sangat bebas sekali untuk meremas toket dan pantatnya. Segera aku hujamkan kontolku dalam menuju rahimnya. Sambil mengentot memeknya, aku meremas2 toketnya dan memilin2 pentil susu ami, ami dibuat kelojotan oleh ulahku ini
"aaacchh, aaacchhh, uuuhhh, aaacchhh", erangnya
"susu kamuu kenyyaal, amiii, bapaak sukaa", kataku ketika meremas susu ami
"ooohh, iyaaahhh, konntol baapaak juuga amiii sukaaa", balasnya
Pllloookkkk Pllloookkkk Pllloookkkk
Pllloookkkk Pllloookkkk
Pllloookkkk Pllloookkkk Pllloookkkk
Pllloookkkk Pllloookkkk
"eenttott yang kkenncengg memeek amiii, paaakkk, oooohhh"
"mmemeeek amiii bbuaatt bapaaakk, aaaccchhh"
"iiyaa, amiii kuu, ooohh, akaan baaapk enntott sammpe puuasss, aaaccchh"
20 menit aku entot memek ami, sebentar lagi pejuhku akan keluar karena aku sudah tidak tahan dengan memeknya yang hangat ini
"aaamiii, bapaakkk mauu bucaaattt", teriakku
"iyaaa paakkk, pejuuhiin memmek amiii, paakkk"
"keluarriin didalaammm, paaaak, ooohhhh, hamiliinnn amiii pekee pejuuh bapaaakk, ooohhh", teriaknya
"kamuuu mauu dihammiliin samaa bapaaakk, hahaahhhh", tanyaku di sela menuju puncak birahiku
"iiyaaa, paaakkk, hamiliin amiiii, buntingggin amiiii paakkk, aamiii ccintaa samaa bapaaakk", teriaknya
"aaaaaaccchhhhhhhhhhh", erang ami
seeeeeeerrrrrrrrrrr
"bbbapakkk haamiliin kamuuu, aaamiiii, ooohhhh"
Crrrottttt crrrrooooott crrrooottttt
Kami orgasme secara beriringan, aku sangat puuass sekalii, aku ambruk di lengan ami dan aku ciumi lengannya yang mulus itu. Kami diam sejenak menenagkan nafas kami yang saling memburu, setelah dirasa cukup, aku bangkit dan berkata
"Amiii, makasiih yaaaa, bapaakk puuas sekaliii"
"sama2, paakk. ami juga puaas sekali. kontol bapak memang perkasa", timpalnya
"Amii, bapak cinta dan sayaaang sama kamuuu"
"bapaak ingin menikahimu, sayaaang"
"bersediakah kamuu menjadi istriku ?", harapku
Ku lihat ami tidak langsung menjawab, matanya kini berkaca, entah apa yang dirasakannya, kini di sudut matanya jatuhlah air mata bening sebening kristal itu
"bapakk serius dengan ucapan bapakk ?", tanya nya sambil tersedu2
Aku menganguk mantap dengan muka yang serius. Setelah itu, ami langsung bangkit dan langsung memelukku sehingga kontolku terlepas dari memeknya
"makasih, paakkk. ini yang ami tunggu2 selama ini"
"pasti, sayaangg. Aku bersedia menjadi istrimu, sayangku", bisik ami di telingaku
Setahuku baru kali ini, ami berkata sayang kepadaku, biasanya hanya berucap pak atau bapak. Mungkin karena kebahagiaan yang meyelimuti hatinya sehingga dia reflek berkata seperti itu.
"kamu akan menjadi yang pertama dan terakhir buatku, sayangku", ucap ami kepadaku
"aku ikhlas di hamilin olehmu, cintaku", sambungnya
Aku hanya tersenyum dan bagiku sama seperti halnya ami, inilah momen paling indah dalam hidupku, aku berhasil mendapatkan ami untuk menjadi istriku. Kami lalu berpelukan mesra dan saling berciuman bibir dan setelah itu merebahkan tubuh kami di kasur empukku ini.
Tak sengaja tangan ami menelusup masuk ke bawah tempat tidurku dan mendapatkan secarik kertas fotocopy an kecil lalu mengambilnya, iseng dibacanya kertas itu, alangkah kagetnya ami setelah membaca kertas itu dan langsung bangun dari tidurnya dan berkata
"ttteeettteeeehhhh...."