Desahan Ibu Dosen dan Pembantu yg butuh Kenikmatan

Dosen cantik instagram

Kenangan indah bersama dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, tiba-tiba aku ingin sekali menceritakan pengalaman Cerita Seks ku ini, Ku tulis kata-demi kata hingga aku merangakai keseluruhan cerita seks mengenai pengalaman ngentot dengan ibu dosenku. semoga kalian terhibur dengan cerita seks yang ku alami ini.

Pada waktu ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku menuju ketempat itu, saya dipanggil ke rumah dosen cantik yang masih agak muda, sekitar 26 tahun. Namanya Bu Rina Tubuhnya yg aduhai bikin asyik di pandang mata, dengan rambutnya yang lurus sebahu. Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya karena diminta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.
Otomatis kondisi rumah lagi sepi, hanya wanita-wanita cantik penghuninya. Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.
Sewaktu saya sedang memperhatikan dia, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar.Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkinkarena saya melihat belahan dada pembantu itu)
“Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
Karena saya anggap dia hanya bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!”
Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya.
Saat kami masuk, ia berkata, “Rizal, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kemudian saya menurut saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, saya bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!”
Tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dam masih keras.
Ia membalikkan tubuhnya, wajahnya tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat. 

“Kenapa Ibu membuka baju..?”
“Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”
Karena saya ingin juga merasakan tubuhnya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan saya.
“Oh, sangat besar dan panjang..!”

Bu Rina pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum penis hingga biji kemaluan saya.
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desahku.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dia. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69. Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
“Ah.. Rizal, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
"Baik Bu..!” jawabku sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.
“Ah.., ternyata memek ibu sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanyaku.
"Iya Rizal, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat penisku berusaha masuk ke vaginanya, sambil berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke memek ku, ya Zal..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang kontolku.
Kemudian, untuk melonggarkan lubang memeknya, putar-putar batang u dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan ahirnya usahaku terlunasi, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantananku sudah masuk setengahnya.
“Ohhh… ohhh… Terus Zal, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kontolku, akhirnya penisku masuk semua ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”
Aku mulai mengocok batang kemaluanku keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, Bu Rina sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
"Oh Rizalll nikmat sekali.. Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan orgasmenya.
Disaat vaginanya yang aemakin becek, penisku lebih mudah untuk terus memaju-mundur. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Hingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya. Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi secara live sambil menyetubuhi Dosen muda cantik. Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian kusuruh Bu Rina WOT di atasku. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
"Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya. “Oh, enak sekali kontolmu zal.. Bikin Akj keluar lg.." lenguhnya.
Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri didepannya.
Cerita Seks Menyetubuhi dosen cantik suka sange.
Kini kutekan lebih dalam lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.
"Oh.. oh.. Rizal, pelan-pelan Zal..!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukin batang kemaluan hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Rizal, aku keluar lagi sayang, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.
Setelah itu ia mengajak saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi dan sudah terlihat kecapekan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena Bu Rina ini sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).
Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya.
"Oh Rizal, aku mau keluar lagi..!” katanya.
Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.
" Memek Bu rina... Ahhh ahh"
"Oh Rizal, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertamakalinya bagiku Rizal. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana. Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam memeknya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan bila saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.
Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu.
Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.
Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selamasatu setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita yang cantik ini seperti mimpi.

Comments


EmoticonEmoticon