Cerita Seks - Hujan Deras Aku Dipuaskan Mama Pacar

Cerita aku alami pada beberapa tantelan yang lalu. Namaku Anton (nama samaran), aku punya pacar namanya Lina. Pacarku ini mempunyai wajah tidak terlalu cantik. Tapi yang aku suka dari Lina ini adalah sikapnya yang ramah dan suka becanda, dan yg pasling kusuka adalah tubuhnya yang montok (gak gemuk) apalagi toketnya yang bikin gemes.


Aku gak tau ukuran tanteah dada wanita gitu. Yang jelas toket lina ini montok dan bikin aku ketagihan ngenyot seger. Ceritaku bukan tentang “ngentotku dengan si Lina”, tapi cerita seks ini dengan Tante Nani alais dengan mamanya Lina. Mama pacarku bernama Nani. Tante Nani ( begitulah aku memanggilnya). Tante Nani mempunyai wajah yang biasa-biasa saja sama seperti anak nya tetapi mempunyai body tubuh yang cukup Seksi.

Tiapku main kerumah nya, Tante Nani selalu memakai daster “you can see”. Biasa lah nama nya juga seorang Ibu- ibu dikampung. Kebayang dong para pembaca sekalian??. Ukuran payudara (toket) Tante Nani Hampir sama dengan anaknya, walau agak kendoran dikit tapi tetep montok dan gemesin.

Sering aku dapati dia ketika habis mandi hanya mengenakan handuknya yang berukuran kecil. Terlihat belahan dadanya bagian atas yang seakan-akan menyuruh setiap pria yang memandang untuk segera menggaulinya. Kejadian ini aku alami pada saat tanggal 11 Februari tantelan lalu, pada waktu itu aku main kerumah pacarku. Pada waktu itu jam menunjukan pukul 11.00 WIB. Aku mengetuk pintu rumahnya terbukalah, disana sudah ada Lina yg membukakan pintu. Pada waktu itu dia memakai tengtop warna hitam dan keliatan nya dia tak pakai BH karena jelas sekali kulihat puting susunya ngecap.

“Hai...” sapaku kepadanya
“Hai juga sayang” jawab nya,
“ehem bajunya bikin anuku ngaceng” godaku. Lalu ku pegang susu pacarku dan ternyata benar dia tidak memakai BH.
“uuugggghhhh…” lenguhnya. “Duduk dulu say” 
“iya” jawabku

Dia pergi ke dapur untuk mengambil air, sewaktu aku sedang duduk menunggu pacarku tiba- tiba Tante Nani masuk kerumah dan menyapaku 

“eh…, ada nak Anton” sapa nya, aku cuman tersenyum manis dan bersalaman dengannya.

Waktu itu Tante Nani hanya memakai daster tanpa lengan. Bisa kulihat ketiaknya yg tanpa tantelu dan payudara yang memakai BH warna pink.

“Dari mana tante” tanyaku kepadanya, 
“oh ini, habis dari warung untuk beli keperluan mandi” jawabnya.

Ketika kami ngobrol, pacarku Lina datang membawa segelas air putih.

“Eh mama, mana sabunnya, aku mau mandi” Tanya Lina.

Lalu tante Nani memberikan sabun tersebut ke pacarku.

“Sayank, aku tinggal mandi dulu ya” kata Lina. 

Aku hanya mengangguk dan Lina berlalu ke kamar mandi. Aku agak jengkel karena pacarku mandinya suka lama sekali.

“Dek Anton, kalau mau nonton tv tinggal nyalain sendiri aja atau nak anton mau ikutan bantu Ibu nyuci piring, heheh?? ” kata Tante Nani sambil berjalan ke dapur, 

“Iya tante” jawabku menjawap pertanyaanya. Kunyalakan tv lalu ku nonton acara FTV.

Sedang asyik- asyiknya aku nonton tiba- tiba hp Tante nani dimeja bergetar. Kulihat siapa yang menghubungi, “ELIN” begitu nama yang ada di screen hp tersebut. dan Lalu ku bawa hp itu ke dapur dan ku kasihkan ke Tante nani.

“Tante, ini ada telepon”,
“Dari siapa ya…?” Tanya Tante Nani basa basi kepadaku.

Ketika dia menelepon, kulihat daster tante Nani tersingkap sampai paha. Deg-deg jantungku bergetar kencang. Putih bener paha mama pacarku ini, ingin rasanya ku elus dan ku cium paha yang putih itu. Ketika ku sedang melamun, tante Nani membuyarkan lamunanku saat itu sambil tersenyum dan berkata.

“hayooo liatin apa nak Anton”,
“hehehehe, engga tante” jawabku.
“Siapa yang menelepon tadi tante?” tanyaku kepadanya.
“Oh itu kakak Tante. Dia nyuruh ambil sup pesenan Tante” jawabnya menjawab pertanyaanku.

Ketika kami sedang ngobrol sama mama nya, pacarku Lina keluar dari WC. Dia hanya memakai handuk sampai paha. Susunya yang besar ingin loncat dari dalam handuk tersebut. Dia hanya tersenyum karena sudah tau apa yang aku bayangkan. Aku kembali lagi keruang tv rumah. Tak lama kemudian Tante nani datang dan langsung masuk ke kamar Lina. Entahlah apa yang mereka berdua bicarakan, tapi nampaknya Lina tak senang dengan apa yang disuruh oleh mamahnya. Lalu mereka berdua keluar dari kamarnya.

“Sayang, aku mau kerumah Tante Elin dulu ya…, mau ngambil pesenan barang mamah” omongnya.
“Mau aku antar ngk sayang?” jawabku.
“Gak usah, aku sendiri aja, lagian ngk jauh dari sini, cuma 15 menitan”.

Lalu Lina hendak leuar pergi dengan memakai motorku. Aku kembali termenung menonton tv. Tuk,…tukk eh ternyata hujan mulai turun lama kelamaan hujan deras pun datang.

“wah hujan,bagaimana ya ini cucian Tante ngak akan bisa di jemur”, gerutu Tante. aku hanya tersenyum.
“Tante mau mandi dulu ya nak Anton”
“iya tante” jawabku menjawabnya. 

Sekitar 20 menit kemudian Tante nani keluar dari kamar mandinya dengan hanya menggunakan handuk saja dengan lilitan daster di bagian atasnya.

Ketika dia mau ke kamar, ada telepon dari Lina yang memberitahu bahwa dia nunggu hujan reda. Terlihat pemandangan seperti itu didepan mataku sambil melongo. Lagi- lagi dia telah membuyarkan lamunanku.

“hayo lagi- lagi liatin Tante, masa kamu masih terangsang liat wanita tua ini” katanya,
“ah engga tante, meskipun Tante sudah tua tapi tubuh Tante masih bagus kok” rayuku.

Mendapat jawabanku tante nani jadi salah tingkah dan terus dia langsung masuk kamarnya. Tiba- tiba

“nak Anton, tolong ibu dikit ya..” lalu aku masuk ke kamar sambil deg degan jantungku ini.

WOW ternyata dianya sedang membelakangiku dg hanya memakai celana dalam warna hitam dan BH warna hitam. Tetapi BH tersebut belum dikenakan semua nya.

“Tolong apa tante”, 
“ini tolong kaitkan tali BH Tante”. 

Lalu aku kaitkan tali Bh itu dengan penisku yang sudah sangat ngaceng, bikin sesak di celana dan nonjol keluar. Dia masih membelakangiku, dan ketika aku sedang mengaitkan tali BH tersebut, tak sengaja penisku mengenai ke pantat dia

“Ih dede nak Anton nakal”, 
“Habis Tante menggoda sich” jawabku

Otak kotorku sudah tak terkendali lagi. Aku beranikan mengesek-gesekan tanganku meraba bagian payudara tante nani, ku dengar nafasnya makin tak teratur dan agak berat.

Gak ku sangka ternyata tante Nani bernafsu “oohh nak anton” lenguhnya. Lalu dia mencoba membalikan badan lalu menariku ke atas kasur. Langsung aku ciumi bibir Tante nani

“ooohhh eegghhhh, enak nak anton achhh..teruuusss..ssstthh..”. Aku buka lagi kaitan satunya BH tante nani dan ku lempar BH tersebut entah kemana.

Hujan diluar masih tetap deras dan membuat sangat nafsu birahi liarku dan tante nani tambah hebat. Ku angkat tangan tante nani ke atas dan kujilati keteknya. 

“ooohhhyess….. terssss terussss enak sssstthh...enaaakkk”. kicau tante

Jilatanku di ketek tante Nani pindah ke payudara yang indah terus turun dan akhirnya ke memek tante. Wangi vagina Tante nani sangat enak, aku jilati memeknya tante.

“oh nak anton jilat memek tante, jilat yang kuat” teriak nya.

Aku jilat terus memeknya sambil ku cari itilnya. Dan ketika aku sedot itilnya dia berteriak sangatlah keras dan menjadikanku takut kalau terdengar oleh tetangga 

“iiitiiiiillllkuuuuuuuu oh itilkuuu enak sekali” 

Payudara tante membusung kencang dan kurasakan air maninya muncrat. Ya, dia orgasme. Tante nani tersenyum melihatku yang sedang memandangi tubuhnya sambilku membuka semua pakaian yang aku pakai, Dia terbelangak ketika melihat penisku. Penisku panjangnya sekitar 17 cm dan diameter sekitar 4cm. Ini juga yang membuat Lina tergila-gila padaku saat itu.

“Gede banget penismu ya …”. 

Lalu dia menarik penisku serta menarik tubuhku ke atas kasur. Dia pun langsung memasukan penisku kemulutnya dan menghisapnya. Rasanya beda sekali ketika disepong oleh Lina. Tangan ku tak tinggal diam lagi, aku raih payudara tante dan ku mainkan putingnya, Membuat dia menjadi ganas.

“Tante aku sudah gak tahan, sekarang saja ya,,,,” 
“iya sayangku” jawabnya. Sayang?? kelihatannya Tante sudah sange berat.

Aku lebarkan kakinya dan kemudian ku masukan penisku ke memeknya. Dia melenguh “ooohhhhcc sayang penismu enak banget, entotin aku terus sayang” kata2 kasar keluar dari mulut tante mungkin karena sedang enak.

Dan saat penisku masuk, kembali dia berteriak kencang “memek kuuuuuu enaaaaakkkk sayangku ooohhhh”

Lalu aku genjot pinggangku, setelah memompanya selama 15 menit, dia nampaknya akan orgasme

“terus sayang teruussss,aku mau kellluuu...uarrr...” sambil dia mencengkram punggunku hingga rasa nya perih sekali punggungku.

"ahhhhhh... Aku keluar" seru Tante

Aku gk peduli, ku genjot terus, terus dan terus tanpa aku kasih jeda. sampai terdengar. ”Tunggu dulu sayang, biarkan aku bernafas dulu, nanti kamu boleh entot aku lagi ya sayangku” aku hanya tersenyum.

Setelah itu aku suruh dia menyepong penisku. “Tante isep penisku lagi dong”,
“iya sayang, sini mendekatlah sayangku”. Lalu dia pun menyepong penisku selama 5 menit.

Setelah itu aku balikan badan Tante Nani dan kusuruh nungging. Ya aku ingin “doggy styleee”. Dengan posisi demikian ini aku bisa melihat anus tante nani yang sudah bolong, dan ketika aku lihat anus tante Nani dia berkata

“pantat ku sudah bolong oleh papah nya Lina sayang, ayo masukin penismu tekan yg kuat”
“aku ingin masukin ke anusmu ya Tante ”
“iyachhh, tapi ludahin dulu anusku ya sayang”. 

Lalu aku jongkok dan menjilati anus Tante nani sambil ku mainin liang memeknya.

“eeeggghhhh enaak sayang terusss”. 

Setelah ku ludahi anus Tante Nani aku arahkan penisku ke arah anus tante. Dan luar biasa, sensasinya jauh lebih enak daripada ngenton memek tante “oooohhhhh enak sekali anusmu tante” erangku kepadanya, Ku keluar masukan pinggulnya dan tanganku tidak tinggal diam, kuraih payudara tante dan kuremas- remas.

“Terus syang terus entot tante”.

Kulihat dia memainkan itilnya sendiri, 20 menit kemudian berganti posisi ini dan ku angkat tubuh Tante nani. Ku entot Tante nani dengan berdiri.

Comments


EmoticonEmoticon